Keamanan pangan jajanan anak sekolah (PJAS) penting dikarenakan anak sekolah merupakan cikal bakal sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Adanya cemaran mikroba patogen dalam makanan dan minuman dapat menimbulkan resiko penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya cemaran mikroba patogen pada sampel minuman jajanan anak sekolah.
Pengujian ini dilakukan pada tiga sampel minuman seperti es jeruk, es susu kedelai, dan es liang teh yang diambil dari lima sekolah dasar negeri di kecamatan Pamulang kemudian dibandingkan dengan persyaratan batas cemaran mikroba makanan yang ditetapkan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI). Uji yang dilakukan meliputi penetapan angka lempeng total/ALT, angka kapang khamir/AKK, angka paling mungkin (APM) Coliform, serta identifikasi pada Escherichia coli, Salmonella - Shigella, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa yang mengacu pada metode dalam SNI 2897-2008.
Hasil uji menunjukkan bahwa ketiga jenis sampel yang diambil dari kelima sekolah dasar negeri di Kecamatan Pamulang, memiliki nilai ALT, AKK yang melebihi persyaratan, serta hampir semua sampel minuman positif mengandung bakteri Coliform, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa sampel minuman jajanan anak sekolah tidak memenuhi persyaratan batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan menurut SNI 7388-2009.
Safety of hawker food is important because school children are the forerunner of human resources of a country. The presence of microbial pathogens contaminant in the samples of hawker food can cause disease risk. This research aimed to identify the presence of microbial pathogens contamination in hawker drink sample for school children. This experiment was conducted in three drink samples, for example orange ice, soy milk ice, liang ice tea that was taken from five public elementary schools on Pamulang sub-district and compared with requirement of maximum microbial contaminant limit set by BSN (Badan Standarisasi Nasional). Experiment was conducted involve determination of total platecount/TPC, mold-yeast count/AKK, most probable number/MPN of Coliform, also identification of Escherichia coli, Salmonella - Shigella, Staphylococcus aureus, and Pseudomonas aeruginosa based on method of SNI 2897-2008. The test result showed that of three samples from five schools have TPC and AKK value that exceeds the requirements. Most of the drink samples are positive for Coliform, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, and Pseudomonas aeruginosa. Thus it can be concluded that the hawker drink samples at the school do not meet the requirements of the maximum contaminant limit according to SNI 7388-2009.