Sektor industri makanan dan minuman banyak menyerap tenaga kerja, demikian juga dengan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian dalam lima tahun terakhir belum diketahui secara akurat peran investasi dalam menciptakan Nilai Tambah Bruto (NTB) dan komponen-komponennya serta Penyerapan Tenaga Kerja. Permasalahan yang akan analisis berapa besar peran investasi sektor industri makanan dan minuman dalam menciptakan 1) NTB 2) komponen-komponen NTB 3) penyerapan tenaga kerja 4) import content 5) berapa besar backward lingkage dan forward lingkage. Metode dan data diolah dengan analisis I-O 66 sektor tahun dasar 2010. Investasi di sektor industri makanan dan minuman periode 2007-2012 ratarata sebesar Rp 14.177.418,- juta, terbukti dapat memenciptakan NTB riil sebesar Rp 5.814.671,- atau NTB nominal sebesar Rp 6.242.662,- juta. Elastisitas investasi terhadap NTB sebesar 1,82, surplus usaha sebesar Rp 3.458.153,- juta, upah tenaga kerja sebesar Rp 1.962.009,- juta, pajak tak langsung sebesar Rp 385.902,- juta dan penyusutan sebesar Rp 436.598,-,- juta serta penyerapan tenaga kerja sebanyak 56.347 orang per tahun. Elastisitas penyerapan tenaga kerja sebesar 1,03. Import content di sektor bersangkutan sebesar 5,9% dan indeks daya penyebaran sektor bersangkutan sebesar 1,3 serta indeks derajat kepekaan sebesar 1 (satu) artinya sektor tersebut mempunyai kemampuan cukup besar mendorong sektor hulunya dan meningkatkan pertumbuhan output sektor hilirnya. Peran investasi disektor industri makanan dan minuman berkontribusi besar terhadap pendapatan nasional dan keternakerjaan, yang berimplikasi cukup baik pada ketahanan nasional. Tetapi import content yang cukup besar bila tidak dicermati dapat memperlemah ketahanan nasional.
The sector of food and beverage industry absorb more labors and contribute to economic growth. In last five years, there were no researchs yet about the role of investment in creating gross value added (GVA) as well as labor absorption. The research question are : (1) How much rupiahs were the effect on invesment in the food and beverage industrial sector on gross value added (GVA) and its components, (2) How many labors were absorbed in the sector due to investment in this sector. The methods used in this research was I-O data analysis, 66 sectors and the year 2010 as the base year. The result shows: (1) In the periode 2007?2012 investment the sector of food and beverages created real GVA Rp 5,814,671 million per year, with elasticity 1.82. (2). Labor absorbtion due to investment in those sector were 56,347 per year, with elasticity 1.03 The role of investment in food and beverage industrial sector gave high contribution toward national income dan employment, which have good implication on national defence. While, high import content if no observed can weaken national defence.