UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Penggunaan saksi mahkota sebagai alat bukti pada penyertaan dalam tindak pidana = The application of crown witness as evidence on participation in criminal offenses / Zahri Kurniawan

Zahri Kurniawan; Topo Santoso, supervisor; Mardjono Reksodiputro, examiner; Surastini Fitriasih, examiner ([Publisher not identified] , 2013)

 Abstrak

ABSTRAK
Konsep saksi mahkota yang dilaksanakan di peradilan Indonesia saat ini masih
menimbulkan kontroversi dan perdebatan dikalangan praktisi maupun akademisi,
karena memang sesungguhnya belum ada definisi normatif tentang saksi mahkota
termuat dalam undang-undang. Apabila dibandingkan dengan konsep saksi
mahkota di negara lain, ternyata terdapat perbedaan yang sangat mendasar yaitu
pada konsep di Eropa dan Amerika sebelum diterapkan saksi mahkota harus
dilakukan terlebih dahulu kesepakatan kerjasama atara penuntut umum dan saksi
mahkota dalam penuntutan tindak pidana, sedangkang di Indonesia lebih
mengartikan saksi mahkota sebagai kesaksian saling menyaksikan antara sesama
pelaku tindak pidana penyertaan dalam tindak pidana untuk tujuan sempurnaya
pembuktian.Tujuan dari penelitian ini mengkaji mengenai penerapan saksi
mahkota dalam peradilan pidana dan memperbandingkanya dengan pelaksanaan
saksi mahkota di Belanda dan Amerika Serikat serta melihat paradigma saksi
mahkota menurut hukum acara pidana yang akan datang. Metode penelitian yang
digunaka yuridis normatif. Dari hasil penelitian diperoleh suatu kenyataan konsep
saksi mahkota yang dilaksanakan dalam peradilan pidana di Indonesia saat ini
melanggar asas non self incrimination. Peranan saksi mahkota dibutuhkan dalam
menghadapi permasalahn kurangnya alat bukti saksi pada penyertaan dalam
tindak pidana. Penerapan konsep saksi mahkota dalam peradilan saat ini hanya
mewujudkan suatu kepastian hukum, sehingga kurang memperhatikan cara
memperoleh alat bukti (exclusionary rule), dan pentinya alat bukti yang saling
menguatkan (corroborating evidence) dalam penerapan saksi mahkota. Secara
subtansi dalam RUU KUHAP terjadi perubahan sangat signifikat mengenai
konsep saksi mahkota dengan menyerap konsep saksi mahkota yang di kenal di
Eropa dan Amerika Serikat.

ABSTRACT
The concept of crown witness implemented in Indonesian courts is still causing
controversy and debates among practitioners and academicians, because actually
there has been no normative definition of crown witness contained in the
legislation. When compared with the concept of crown witness in other countries,
there are fundamental differences. In Europe and the USA before crown witness
is applied, a cooperation agreement shall be made first between the public
prosecutor and the crown witness in a criminal proceeding; whereas in Indonesia
what is referred to as crown witness is a witness who came from suspects or
defendants and testify against other suspects/perpetrators in a crime in order to
obtain perfect/complete evidence. The purpose of this research is to examine the
application of crown witness in the criminal proceedings and compare it with the
implementation of crown witness in the Netherlands and the United States as well
as to see the crown witnesses paradigm in accordance with the law of criminal
procedure which will be applicable in the future. The research method employed
is judicial normative. Based on the research findings it is discovered that the
concept of crown witness in criminal proceedings in Indonesia today violates the
principle of non-self incrimination. The role of crown witnesses is required as a
consequence of lack of evidence of witnesses in the participation (deelneming) in
a crime. The application of the crown witness concept in court today is only to
realize the rule of law so it does not take into consideration the manner in
obtaining evidence (exclusionary rule) and the importance of corroborating
evidence in the application of crown witnesses. In substance, the Draft of the
Criminal Procedure Code experiences very significant changes in the concept of
crown witness by absorbing the concept of crown witnesses which is known in
Europe and the United States.

 File Digital: 1

Shelf
 T35481-Zahri Kurniawan.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T35481
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2013
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 172 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T35481 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20348701
Cover