ABSTRAKAkses/pemanfaaatan pelayanan nifas di Indonesia masih rendah. Tesis ini
menganalisis determinan akses pelayanan nifas (KF1) di Indonesia. Penelitian
menggunakan metode cross sectional dengan data sekunder Riskesdas 2010.
Populasi dan sampel penelitian adalah wanita pernah kawin umur 10-59 tahun
yang pernah melahirkan dalam 5 tahun terakhir dengan status anak terakhir hidup
dan lahir di rumah. Analisis dilakukan dengan uji regresi logistik ganda. Hasil
penelitian didapatkan faktor yang paling dominan dalam akses pelayanan nifas
adalah penolong persalinan (OR=8,05 CI 95% 5,1-12,6). Penelitian menyarankan
untuk meningkatkan cakupan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan
(Linakes) dengan pemerataan/penempatan bidan di desa, kemitraan bidan-paraji,
kualitas ANC yang baik, dan kesinambungan program Jampersal/ Jamkesmas.
ABSTRACTAccess/utilization of postpartum care in Indonesia is still low. This thesis analyzes
determinants of postpartum care access (KF1) in Indonesia. This study uses crosssectional
method with secondary data of Riskesdas 2010. Population and sample
study was ever married women aged 10-59 years who had given birth in the last 5
years with the status of the last child was born alive and at home. Analysis was
performed by binary logistic regression. The results showed that the most
dominant factor in postpartum care access is birth attendants (OR = 8.1 95% CI:
5.1-12.6). This research recommended to improve the coverage of skilled birth
attendants (Linakes) with distribution/placement of midwives in village,
partnership of midwives and traditional birth attendants, good quality of ANC,
and sustainability of Jampersal/Jamkesmas program’s.