ABSTRAKStunting (tubuh yang pendek) menggambarkan keadaan gizi yang kurang yang
sudah berjalan lama (kronis) dan memerlukan waktu bagi anak untuk berkembang
serta pulih kembali. Dampak stunting pada pertumbuhan fisik terganggu yang
menyebabkan tidak bisa berkompetisi dengan orang lain dalam mendapatkan
pekerjaan dan aspek kehidupan lainnya. Tesis ini bertujuan untuk menilai faktorfaktor
yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak batita (0-36 bulan)
di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2013. Penelitian ini
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok bulan Mei
2013. Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan jumlah
sampel 204 orang. Data diperoleh dari data sekunder dan juga data primer melalui
kuesioner hasil wawancara dan pengukuran antropometri langsung. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa prevalensi batita stunting usia 0-36 bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2013 sebesar 22,1%.
Presentase/proporsi batita stunting memiliki ibu yang tidak melakukan kunjungan
antenatal pertama (K1) saat hamil dulu sebesar 65,7%. Analisis Regresi Logistik
Ganda menunjukkan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian
stunting pada batita adalah kunjungan antenatal pertama (K1) (p<0.005,
OR=6,84). Untuk mencegah terjadinya stunting pada batita, disarankan kepada
ibu hamil mulai dari awal masa kehamilan agar rajin memeriksakan kehamilan ke
bidan/dokter kandungan, rajin mengkonsumsi makanan yang bergizi, serta
memanfaatkan pelayanan antenatal lainnya.
ABSTRACTStunting (short stature) describes the state of lacking nutrition longstanding
(chronic) and require time for children to grow and recover. Stunting impact on
impaired physical growth that causes can not compete with others in finding
employment and other aspects of life. This thesis aims to assess the factors
associated with the incidence of stunting in children toddlers (0-36 months) at the
Puskesmas Jewel Mas Depok in 2013. The research was conducted at the
Puskesmas Jewel Mas Depok City in May 2013. Design of this study used cross
sectional method with a sample of 204 people. Data obtained from secondary data
and primary data through interviews and questionnaires direct anthropometric
measurements. The results showed that the prevalence of stunting toddlers aged 0-
36 months in the Work Area Health Center Jewel Mas Depok in 2013 by 22.1%.
Percentage / proportion of stunting toddler having a mother who did not do the
first antenatal visit (K1) during pregnancy first at 65.7%. Multiple logistic
regression analysis showed that the most dominant variables associated with the
incidence of stunting in toddlers is the first antenatal visit (K1) (p <0.005, OR =
6,84). To prevent stunting in toddlers, pregnant women are advised to start at the
beginning of pregnancy so diligently to antenatal midwife / obstetrician, diligently
consume nutritious foods, as well as take advantage of other antenatal services.