ABSTRAKPenelitian ini membahas strategi komunikasi persuasi yang dilakukan oleh sales
force Honda, yaitu sales lapangan dan sales counter serta mereka memaknai
proses komunikasi persuasi dalam pemasaran. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa pada dasarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara sales lapangan
dan sales counter. Hasil penelitian menunjukan bahwa informan tidak hanya
mengandalkan strategi komunikasi verbal namun juga non verbal. Selain itu,
adanya hubungan pengaruh antara kehidupan keseharian dan kemampuan
komunikasi persuasi sales. Perbedaan yang utama hanya pada ruang atau tempat
kerja. Hasil wawancara dengan customer secara keseluruhan memberikan
penilaian yang positif terhadap cara komunikasi persuasi kedua informan. Kedua
customer merasakan kepuasan terhadap alur proses komunikasi persuasi pada dari
proses awal/pendekatan hingga closing atau terjadinya transaksi pembelian,
termasuk pelayanan sesudah pembelian.
ABSTRACTThis research explains the persuasive communication strategies made by Honda's
sales force, the sales pitch and sales counter and they make sense of the process of
persuasion in marketing communications. This study uses a qualitative case study
approach. This study concludes that there is basically no significant difference
between the sales pitch and sales counter. The results showed that the informant
did not just rely on verbal communication strategies but also non-verbal. In
addition, the influence of the relationship between daily life and communication
skills of persuasion sales. The main difference is only in the room or workplace.
The results of interviews with customers for an overall positive assessment of the
way of persuasion communications both informants. Both customer satisfaction to
the persuasion process flow communication at the beginning of the process /
approach to closing purchase transaction or occurrence, including service after the
purchase.