ABSTRAKTesis ini membahas kontroversi PLTN yang terjadi di Jepang setelah terjadi bencana gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011. Bencana ini menyebabkan kerusakan salah satu PLTN-nya, yaitu PLTN Fukushima Daiichi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis yang menjawab permasalahan dilihat dari sisi politik dan kebijakan. Hasil penelitian ditemukan bahwa kontroversi PLTN di Jepang tampaknya akan terus berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Pemerintah Jepang tidak dapat segera memberi keputusan untuk tetap menggunakan PLTN atau tidak untuk kebijakan energi dalam jangka waktu pendek. Kelompok-kelompok yang menentang penggunaan energi nuklir memberikan pendapatnya mengenai bahaya radiasi yang dapat ditimbulkan oleh PLTN serta berusaha untuk mengubah kebijakan penggunaan energi nuklir dengan melakukan aksi-aksi. Sedangkan, kelompok-kelompok yang mendukung PLTN berpendapat bahwa Jepang akan membutuhkan PLTN untuk memperbaiki perekonomi Jepang.
ABSTRACTThis thesis discusses the controversy over nuclear power plant (NPP) in Japan following the earthquake and tsunami in 2011. The disaster caused damage to one of its nuclear plants, the Fukushima Daiichi power plant. This research is a descriptive study that answers the problem in terms of politics and policy. This research found that the controversial NPP in Japan is likely to continue over the next few years. The Japanese government can’t immediately make a decision to keep or not to use nuclear energy policy for short term policy. Groups that oppose the use of nuclear energy give their opinion base on dangers of radiation that can be caused by nuclear power plants as well as trying to change the policy on the use of nuclear energy by performing actions. While the groups that support the NPP believes that Japan's nuclear power plants can fix Japan’s economy.