ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemaknaan yang dilakukan oleh
Komunitas SLiMS Yogyakarta terhadap SLiMS yang mendasari mereka bertindak
membangun Komunitas SLiMS Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan
pemaknaan SLiMS oleh Komunitas SLiMS Yogyakarta diperoleh dari proses
yang panjang melalui interaksi dan interpretasi yang berulang-ulang oleh para
individu anggota inti Komunitas SLiMS Yogyakarta. Pemaknaan yang diberikan
adalah; SLiMS dimaknai sebagai software yang berkembang karena adanya
keterlibatan para pengguna dan pengembangnya; SLiMS dimaknai sebagai
software yang memiliki kekuatan; SLiMS dimaknai sebagai software yang perlu
disebarluaskan. Makna yang diberikan oleh para anggota inti Komunita SLiMS
Yogyakarta terhadap SLiMS merupakan dasar bertindak mereka dalam
berinteraksi membangun Komunitas SLiMS Yogyakarta. Interaksi tersebut
merupakan arena bagi mereka untuk saling berbagi pengetahuan, membangun
hubungan kekeluargaan, membangun sikap saling toleran, dan menciptakan nilai
yang dijunjung bersama, sehingga menciptakan dan menyempurnakan pemaknaan
mereka terhadap SLiMS. SLiMS telah menyatukan pustakawan dan profesi lain
yang berkaitan dengan dunia perpustakaan dalam sebuah ikatan kekeluargaan.
Melalui ikatan keluarga tersebut para anggota inti Komunitas SLiMS Yogyakarta
menggunakan SLiMS sebagai media untuk menunjukkan eksistensi profesi
pustakawan dan pembangunan reputasi identitas pustakawan sebagai agen
perubahan kondisi perpustakaan di Indonesia.
ABSTRACTThe aim of this research is to reveal the interpretation carried by the Yogyakarta’s
SLiMS Community toward SLIMS itself. This research is a qualitative study with
a phenomenological approach. The result of this study shows that the
interpretation of SLiMS by Yogyakarta’s SLiMS Community was obtained from
the long process through repetitive interaction and interpretation by individual
core members. Interpretations given are : SLiMS is defined as a software that
develops due to the involvement of users and developers; SLiMS is defined as a
software that has power; and, SLiMS is defined as a software that needs to be
disseminated. The interpretation given by the core member of Yogyakarta’s
SLiMS Community is the basis of their acting in establishing the Yogyakarta’s
SLiMS Community. This interaction is an arena of knowledge sharing, family
relationships building, sense of tolerance building, and a shared values creation
that upheld together, so they can create and refine their interpretation toward the
SLiMS. SLiMS itself has united the librarians and other professions related to the
world of library in a familial ties. Through this familial ties, the core member of
Yogyakarta’s SLiMS Community uses SLiMS as a medium to show the existence
of professional librarian and develops reputation of librarian’s identity as an agent
of Indonesia’s Library change.