ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara faktor psikososial
dengan perilaku seksual berisiko pada siswa SMA/sederajat di Kabupaten
Merauke (1364 responden). Hasil uji multivariabel menunjukkan perilaku seksual
berisiko dipengaruhi oleh perilaku negatif peer group, self efficacy, kontrol orang
tua dan keterpaparan program DAKU! sedangkan faktor yang paling dominan
mempengaruhi perilaku seksual berisiko adalah perilaku negatif peer group. Oleh
karena itu, disarankan untuk mengaktifkan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) guna memberikan keterampilan hidup (life skill), meningkatkan self
efficacy remaja serta partisipasi aktif orang tua dalam memberikan informasi
kesehatan reproduksi remaja sejak dini sebagai bentuk pengontrolan/langkah
protektif terhadap perilaku seksual berisiko remaja.
ABSTRACTThe aim of this study is to prove the relationship between psychosocial
determinant with sexual risk behavior among 1364 senior high school student in
district of Merauke. The result of multivariable analysis indicated that sexual risk
behavior was affected by negatif peer influence, self efficacy, parental controls
and exposed by the DAKU! program then the most dominant factor affected to
sexual risk behavior was negatif peer influence. Thus, it was suggested to activate
UKBM in giving life skill, improving adolescent self efficacy and having parents
participation in giving health reproductive information earlier to prevent sexual
risk behavior among adolescent.