Isu negatif mengenai imunisasi tampaknya belum akan selesai dalam waktu dekat ini. Belakangan isu negatif itu tidak hanya terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) tetapi juga sudah merambah isu agama. Tentu saja tersebarnya isu-isu negatif tadi di lingkungan warga hanyalah salah satu penyebab rendahnya cakupan imunisasi di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di wilayah perkotaan seperti Depok. Dalam studi baseline didapatkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi intensi seorang ibu dalam memberikan imunisasi kepada anaknya adalah subjective norm (B= 0.013 p< 0.05). Artinya, pengaruh tekanan sosial dan keinginan untuk mematuhi tekanan sosial adalah penyebab utama seseorang melakukan perilaku imunisasi atau tidak. Atas dasar itulah peneliti melakukan intervensi untuk mempersuasi ibu-ibu yang sudah rutin mengimunisasi anaknya untuk mengajak ibu-ibu lain datang ke Posyandu. Desain intervensi ini adalah field experiment 3 ("priming+persuasi Fogg Behavior Model" vs "persuasi Fogg Behavior Model" vs "kelompok kontrol") X 1 non-randomized between participants pre-post test design. Priming yang digunakan bersamaan dengan teknik persuasi Fogg Behavior Model (FBM) pada penelitian ini adalah foto Kak Seto dengan asumsi Kak Seto adalah tokoh yang memiliki asosiasi streotip yang kuat dengan "perlindungan anak". Sementara media untuk persuasi adalah poster dan SMS harian. Diharapkan kelompok yang mendapatkan priming foto Kak Seto sebelum diberikan persuasi FBM akan mengajak ibu ke Posyandu lebih banyak dari dua kelompok yang lain. Dari post-test penelitian didapatkan hasil H(2) = 0.915, ns, yang berarti tidak terdapat perbedaan jumlah ibu yang diajak secara signifikan pada setiap kelompok.
The ongoing negative issues regarding immunization don`t seem to be resolved in the near future. Recently, the negative issues are not only related to the Adverse Event Following Immuniziation (KIPI) but also to the religion issue. The spread of the negative issues in the neighborhoods is due to the low immunization coverages in some areas in Indonesia, including urban areas such as Depok. According to a baseline study, the factor that most influence mothers intention in giving immunizations to children is subjective norm (B = 0.013 p <0.05). In other words, the influence of social pressures and the desire to adhere to social pressure is the main cause of immunization behaviour. For this reason, the researchers intervened to persuade the mothers, who already routinely immunize their children, to invite other mothers to go to Posyandu. This intervention design is field experiment 3 ("priming + persuasion Fogg Behavior Model" vs. "persuasion Fogg Behavior Model" vs. "control group") X 1 non-randomized of participants between pre post-test design. The priming used with the techniques of Fogg Behavior Model (FBM) persuasion in this study is the photo of Kak Seto. Resercher assumes that Kak Seto is a figure who has strong stereotype associated with "child protection". A group which had Kak Seto photo priming before being given FBM persuasion is expected to invite more mothers to Posyando, compared with two other groups. Based on the post-test research, the finding shows H (2) = 0.915, ns, which means that there is no significant difference in the number of mothers invited in each group.