Surface Mechanical Attritition Treatment adalah salah satu proses fabrikasi nano material
dengan cara memberikan deformasi mekanis strain-induced pada permukaan material.
Penelitian ini memberi perlakuan SMAT pada stainless steel AISI 304 yang merupakan
austenitic stainless steel. Deformasi yang diperlakukan pada permukaan material akan
menghasilkan gradien regangan di seluruh bagian material. Perbedaan regangan dan strain
rate mempengaruhi struktur yang terjadi. Semakin tinggi regangan yang diberikan (semakin
dekat dengan permukaan) menghasilkan butir yang lebih halus hingga skala nanometer. Dan
sebaliknya, semakin rendah regangan yang dialami maka akan dihasilkan butir yang kasar..
Proses SMAT pada baja juga dapat menghasilkan transformasi fasa dari austenit ke
martensit. Analisis XRD menunjukkan peningkatan kandungan martensit pada lapisan yang
terkena regangan tinggi. Pengamatan TEM menunjukkan transformasi martensit terjadi
dengan dua mekanisme yaitu dari austenit yang berstruktur kristal FCC () menjadi martensit
yang berstruktur kristal HCP (ε) dan dari austenit yang berstruktur kristal FCC () menjadi
martensit yang berstruktur kristal BCC (α’). Transformasi ini mengikuti arah dan hubungan
kristalografi Kurdjumov-Sachs (K-S) orientation yaitu 〈1-10〉γ//〈112-0〉ε//〈11-1〉α. Sementara
pada bagian yang terkena regangan lebih rendah tetap mengandung fasa austenit.
Kombinasi dari butir halus dan kasar serta austenit dan martensit pada material yang sama
memungkinkan untuk mendapatkan material yang kuat sekaligus tangguh. Butir halus dan
fasa martensit pada permukaan akan meningkatkan kekerasan material, sementara butir kasar
dan fasa austenit pada bagian lebih dalam akan mempertahankan keuletan material.
Surface Mechanical Attritition Treatment is one of nano material fabrication method whichdone by applying strain-induced mechanical deformation on the surface. This research treatedstainless steel AISI 304 which is austenitic stainless steel type, with SMAT. The deformationcause strain gradient through out the sample. Strain level differences give effect to materialstructure. Higher strain which happen closely to the surface region, result in finer grain up tonano scale, while lower strain cause more coarse grain.SMAT on stainless steel also could cause phase transformation from austenite to martensite.XRD analysis showed increase of martensite content on higher strain-affected layer. TEMobservations showed martensite transformation by two mechanism, austenite with FCCcrystal structure () to martensite with HCP crystal structure (ε) and austenite with FCCcrystal structure () to martensite with BCC crystal structure (α’). This transformation arefollowing crystalographic orientation relationship of Kurdjumov-Sachs (K-S), 〈1-10〉γ//〈112-0〉ε//〈11-1〉α. While on the other region that less-affected by strain still contain austenitephase.Combination of fine grain-coarse grain and austenite-martensite phase on the same materialcould result in higher properties material since it could has high strenght and high toughness.Fine grain and martensite phase on the surface will increase the hardness of material, whilecoarse grain and austenite phase on deeper layer will increase the ductility of material.