ABSTRAKPenelitian ini mengangkat permasalahan tingginya angka perceraian dan kekerasan perempuan dalam rumah tangga. Penelitian difokuskan pada bagaimana Keluarga Sakinah Teladan Nasional 2011-2012 dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten dapat mempertahankan keluarga dan bagaimana religiusitas dan kesetaraan gender dijalankan dalam rumah tangga. Pendekatan kualitatif dipakai dalam penelitian ini dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan penelusuran data sekunder. Data hasil penelitian dianalisis dengan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas diterapkan keluarga sakinah dari proses pemilihan pasangan, dalam kehidupan keluarga seperti adanya keyakinan, praktik, pengamalan beragama dan dimensi agama lainnya. Secara umum, keluarga sakinah juga menerapkan kesetaraan gender dengan saling menyayangi, menghormati, menghargai, mempercayai, memaafkan dan memberikan ruang bagi pasangannya untuk mengaktualisasikan diri.
ABSTRACTThis study raised the issue of the high rate of divorce and domestic violence against women. The study focused on how the 2011-2012 National Family Sakinah Example of DKI Jakarta, West Java and Banten to preserve the family and how religiosity and gender equality in the household run. Qualitative approach used in this study using interviews, observations and secondary data retrieval. The data were analyzed using Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The results showed religiosity applied sakinah family of mate selection process, in family life such as religious belief, religious practice and other religious dimension. In general, sakinah family also implement gender equality with mutual love, honor, respect, trust, forgive and give opportunity for his partner to actualize themselves.