ABSTRAKLatar Belakang : Dermatitis Kontak iritan (DKI), adalah penyakit iritasi (kerusakan) pada kulit yang disebabkan oleh kontak dengan zat kimia (asam, sabun, deterjen, dan pelarut/solvent) ataupun agen fisik yang dapat merusak permukaan kulit lebih cepat dari kemampuan kulit untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Penelitian ini untuk melihat pengaruh asam semut terhadap kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja di perusahaan pengolahan karet di Palembang.
Metode : Penelitian ini menggunakan disain cross sectional komparatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner, observasi, pemeriksaan klinis. Diagnosis dermatitis kontak iritan ditegakkan oleh dokter spesialis kulit.
Hasil : Berdasarkan hasil penelitian dari 143 responden, didapatkan 57,3% pekerja di area basah(kadar asam semut tinggi), menderita dermatitis kontak iritan. Pada uji statistik didapat ada hubungan bermakna antara paparan asam semut tinggi dengan kejadian dermatitis kontak iritan dengan p < 0,001, dan risiko 24 kali lipat. Selama wawancara dan observasi didapatkan, adanya ketidakpatuhan pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri, sering melepas APD, karena air rendaman karet yang sering masuk ke dalam APD, bahkan tidak memakainya dengan alasan tidak nyaman.
Kesimpulan : Disarankan kepada pekerja terutama di area basah (kadar asam semut tinggi), agar selalu menggunakan alat pelindung diri selama bekerja, bagi perusahaan menyediakan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan sepatu karet yang tahan terhadap kimia berbahaya, dan membuat SOP penggunaan APD dan disosialisasikan kepada seluruh pekerja.