ABSTRAKPendahuluan
Pada penderita Miastenia Gravis gangguan psikiatri dapat terjadi karena berbagai faktor
internal dan eksternal sehingga diperlukan penanganan yang menyeluruh dengan
mengikutsertakan peran Consultation Liaison Psychitry (CLP) sejak awal penanganan pasien
Miastenia Gravis.
Tujuan
Memperoleh proporsi penderita Miastenia Gravis dengan psikopatologi di Yayasan
Myathenia Gravis Indonesia dan gambaran psikopatologi yang ada pada pasien Miastenia
Gravis.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan disain potong lintang. Pengambilan
sampel secara simple random sampling. Subyek pada penelitian ini adalah pasien Miastenia
Gravis yang terdaftar sebagai anggota Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia yang memenuhi
kriteria inklusi sebanyak 61 orang. Penilaian psikopatologi menggunakan instrumen SCL-90.
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif variabel kategorikal
yang akan disajikan dalam bentuk frekuensi dan presentase.
Hasil
Sebesar 67,2% subyek penelitian mengalami psikopatologi dengan gambaran gejala
somatisasi 54,1% yang mendominasi disusul dengan gejala fobia 52,5% dan ansietas 45,9%.
Setiap subyek bisa menampilkan lebih dari satu gejala psikopatologi, yaitu satu sampai
sepuluh domain gejala psikopatologi.
Kesimpulan
Pada pasien Miastenia Gravis didapatkan proporsi psikopatologi yang cukup tinggi dengan
psikopatologi yang berbeda-beda.
ABSTRACTBackground
In myasthenia gravis patients, psychiatric disoders can be present due to various internal and
external factors, thereby myasthenia gravis patients require comprehensive treatment by
integrating the role of Consultation Liaison Psychiatry (CLP) since the beginning of their
management.
Aim
To examine the proportion of patients at Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia who had
symptoms of psychopathology and to get a description of psychopathologies in patients with
myasthenia gravis.
Method
This study was a descriptive cross-sectional study. The sampling design was simple random
sampling. The subjects in this study were 61 patients with myasthenia gravis at Yayasan
Myastenia Gravis Indonesia who met the inclusion criteria. The assessment of
psychopathologies was done by using the SCL-90 instrument. This study uses categorical
variable analysis and is presented in the form of frequency and percentage table.
Result
As many as 67.2% of the study subjects had symptoms of psychopathology, the top 3 were
symptoms of somatization 54,1%, symptoms of phobia 52,5%, and symptoms of anxiety
45,9%. Each subject could have up to ten symptoms of psychopathology.
Conclusion
In patients with Myasthenia Gravis, a higher and more variable proportion of
psychopathology was found.