UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Pengukuran tingkat kematangan knowledge management menggunakan network effectiveness framework : studi kasus di PT KLM = Knowledge management maturity level measurement using network effectiveness framework : case study at PT KLM

Rahmat Ridwan; Hasibuan, Zainal Arifin, supervisor; Sensuse, Dana Indra, examiner; Rizal Fathoni Aji, examiner (Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Knowledge kini menjadi salah satu aset terpenting bagi setiap organisasi di era informasi. Kegiatan untuk untuk menciptakan, menjaga, dan mendistribusikan knowledge dikenal dengan Knowledge Management (KM). Tingkat kematangan suatu KM dapat diukur dengan menggunakan model kematangan KM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model kematangan dengan mengintegrasikan 10 aspek yang dipercaya sebagai faktor kunci keberhasilan implementasi KM di PT. KLM. Model kematangan yang dijadikan acuan adalah model kematangan dari Siemens' KMMM®, Infosys, G-KMMM, KMCA, dan model yang dikembangkan oleh Khatibian, Pour, & Javari (2010). Instrumen pengukuran yang dibuat berupa kuesioner yang validitasnya diuji dengan menggunakan metode Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment).
Reliabilitas kuesioner diuji dengan menggunakan metode Cronbach's Alpha. Selanjutnya Model ini diujikan kepada 3 domain KM di PT. KLM yaitu Project, IT, dan Marine dengan menggunakan Uji Varian Satu Jalur (One Way ANOVA) untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata kematangan dari tiga domain KM tersebut. Sebelum dilakukan pengujian One Way ANOVA dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan Levene Test untuk memastikan varian atau subjek berasal dari kelompok yang sama sebagai prasyarat pengujian. Tingkat kematangan kemudian dihitung dengan One-Sample Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada varian tingkat kematangan pada ketiga domain diuji. Hasil pengukuran tingkat kematangan menunjukkan kematangan KM masih berada pada level 4 dan ini masih satu level dibawah level ideal yaitu level 5. Selain melakukan analisa dengan metode statistik parametrik, juga dilakukan analisa deskriptif-kualitatif untuk menggambarkan korelasi hasil pengukuran dengan hasil observasi implementasi KM di PT. KLM. Hasilnya 3 aspek yang menjadi keunggulan penerapan KM di PT. KLM yaitu: 1) Teknologi pendukung; 2) Proses standar untuk pembelajaran; 3) Hubungan baik dan saling percaya. Sedangkan 3 hambatan utama dalam penerapan KM di PT. KLM adalah: 1) Keterlibatan anggota rendah; 2) Keberhasilan KM masih kurang terukur; 3) Kurang program penghargaan dan motivasi.

Knowledge has become one of the most important asset for every organization in the information era. Activities to create, maintain, and disseminate the knowledge known as Knowledge Management (KM). Maturity level of a Knowlege Management fairly can be measured using KM Maturity Model.
This research aimed to develop a maturity model by integrating 10 aspects which believed as the Critical Success Factors (CSFs) of KM implementation in PT. KLM. Maturity Model that used as refferences are maturity model from Siemens? KMMM®, Infosys, G-KMMM, KMCA, and a maturity model developed by Khatibian, Pour, & Javari (2010). Assessment instrument that developed is a questionaire which its validity was tested using Bivariate Pearson method (Pearson Product Moment Correlation). Questionaire reliability was tested using Cronbach?s Alpha method.
Upon that this model was tested to 3 KM domain in PT. KLM which are Project, IT, and Marine by using One Way Varian Analysis Method (One Way ANOVA) to discover whether differences in maturity level of these three domain exists. Before proceeding with One Way ANOVA, a varian homogenity test was carried out with Levene Test to ensure all varian or subject coming from identical group as the preliminary requirement of the assessment. Maturity level then measured using One-Sample T Test. This research discovered that there is no variances in maturity level on all three domain tested.
Measurement result shows that KM Maturiy domain is in level 4 and this is one level behind if compared to ideal condition which is level 5. Beside of analyzing by the means of statisticalparametric method, a descriptive-qualitative analysis also conducted to depict the correlation between assessment result and the observation of KM implementation in PT. KLM. The result are 3 main aspects that bring the advantage on KM implementation in PT. KLM as follows: 1) Supporting technology; 2) Standard process of learning; 3) Mutual trust and relationship. In other hand there are 3 main obstacle on KM implementation in PT. KLM, they are: 1) Lack of involvement from members; 2); Lack of measurement on KM success; 3) Lack of award & motivation program.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Pdf Rahmad Ridwan.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 138 hlm. : ill. ; 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-Pdf 16-20-980258521 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20350063
Cover