Pemanfaatan sampah dari landfill untuk dijadikan produk telah berkembang luas dibeberapa negara. Jika mengacu pada level treatment LFG, Indonesia saat ini berada pada Case 2 yaitu pada proses dehydration. Dengan melakukan serangkaian proses, LFG yang timbul pada suatu landfill dapat diubah menjadi energi listrik untuk dikomersilkan. Sejauh ini PT. NOEI adalah satu-satunya perusahaan yang dapat merealisasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Indonesia. Proyeksi kapasitas penghasilan listrik dari sampah pada TPST Bantar Gebang ini diperkirakan bisa mencapai hingga 26 MW. Sejauh ini kapasitas yang dihasilkan adalah 10.5 MW. Saat ini (November 2011) PT. NOEI telah menjual listrik dengan harga Rp. 820 /kWh kepada PT. PLN (Persero) Area Bekasi. Tesis ini dibuat untuk meneliti dan menganalisis perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) CNG dari Landfill Gas sebagai energi alternatif yang dihasilkan di PT. Navigat Organic Energy Indonesia, dengan menggunakan asumsi tanah dan sampah disediakan dan membeli dari PEMKAB Bekasi dan PEMPROV DKI, yang merupakan sebuah sistem yang sudah berjalan serta memperhitungkan agar dapat menghasilkan Harga Pokok Produksi untuk setiap liter CNG. CNG banyak digunakan untuk sebagai bahan bakar gas untuk rumah tanggaa, transportasi dan industri. Penggunaan CNG sebagai bahan bakar transportasi dalam hal ini mobil di Indonesia masih tergolong baru, dan sejauh ini baru diterapkan oleh Transjakarta Busway saja, sebagai langkah awal pemerintah dalam program konversi BBM menjadi BBG untuk dapat mengurangi APBN dalam membeli minyak mentah dari luar negeri. High-btu gas hanya cocok diproduksi pada suatu landfill yang berkapasitas besar, sehingga TPST Bantar
Gebang dinilai cocok dalam memproduksi high-btu gas. Sistem yang digunakan
sebagai simulasi perhitungan adalah sistem pemurnian LFG yang disediakan oleh Acrion Technologies Inc, yang bernama Acrion CO2 WASH. Sistem ini dapat memurnikan metana hingga 99%, serta dapat memisahkan kandungan
karbodioksida yang ada pada LFG dalam bentuk liquid.
Utilization of waste from landfills to be used as the product has been widespreadin some countries. When referring to the LFG treatment level, Indonesia iscurrently in Case 2 is in the process of dehydration. By conducting a series ofprocesses, LFG arising on a landfill can be converted into electrical energy forcommercial. So far PT. NOEI is the only company that can realize the PowerPlant Waste (PLTSa) in Indonesia. Projected earnings capacity of electricity fromwaste in Bantar Gebang TPST is expected to reach up to 26 MW. So far theresulting capacity is 10.5 MW. Currently (November 2011) PT. NOEI beenselling electricity at a price of Rp. 820 / kWh to the PT. PLN (Persero) Bekasiarea. This thesis was made to examine and analyze the calculation of Cost ofProduction (GPP) CNG from Landfill Gas as an alternative energy generated inthe PT. Navigat Organic Energy Indonesia, using soil and litter assumptionssupplied and purchased from PEMKAB Bekasi and PEMPROV DKI, which is asystem that is already running and in order to take into account the productioncost to produce each liter of CNG. CNG is widely used as a fuel for gas for hometanggaa, transport and industry. The use of CNG as a transportation fuel in this carin Indonesia is still relatively new, and so far only applied by TransJakartaBusway, as a first step in the government's program for the conversion of fuel toCNG can reduce the state budget in buying crude oil from overseas. High-btu gassuitable only produced in a large-capacity landfills, so TPSTs Bantar Gebangconsidered suitable in producing high-btu gas. The system is used as a simulationcalculation LFG purification system provided by Acrion Technologies Inc., whichnamed Acrion CO2 WASH. This system can purify up to 99% methane, and canseparate the content of the LFG karbodioksida existing in liquid form.