ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) dalam menurunkan frekuensi perilaku disruptif pada anak usia sekolah. Target perilaku yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah perilaku sering menentang atau menolak untuk mematuhi aturan orangtua, seringkali berdebat dengan orang dewasa, sering atau mudah marah, dan sering kehilangan kontrol saat marah. Melalui PCIT orangtua diajarkan dan dilatihkan dua keterampilan dalam berinteraksi dengan anak, yaitu keterampilan dalam membangun interaksi yang hangat dengan anak dan keterampilan orangtua dalam meningkatkan kepatuhan anak pada orangtua. Penelitian yang menggunakan desain single-subject ini berlangsung selama 15 sesi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eyberg Child Behavior Inventory (ECBI) untuk mengukur frekuensi perilaku disruptif anak dan Dyadic Parent-Child Interaction Coding System-III (DPICS-III) untuk menilai kualitas interaksi orangtua-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan frekuensi perilaku disruptif anak dari rentang klinis menjadi rentang normal, dan juga terdapat penurunan frekuensi pada target perilaku. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat peningkatan keterampilan orangtua dalam berinteraksi dengan S. Dapat disimpulkan bahwa penerapan PCIT cukup berdampak positif pada anak.
ABSTRACTThis research examined the effectiveness of Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) for reducing disruptive behavior of a school-aged child. Behaviors target of this research are often defies or resists complying with parents‘ rules, argues frequently with adult, often angry, and often loses temper. Throughout PCIT, parents were taught and coached two skills to interact with child effectively. These skills are skills for building warmth interaction with child and skills for improving child compliance to parents‘ rules. By using single-subject design, this research was conducted for total 15 sessions. This research utilized Eyberg Child Behavior Inventory (ECBI) to assess frequency of disruptive behavior and Dyadic Parent-Child Interaction Coding System-III (DPICS-III) to assess quality of parent-child interaction. The results indicated the child‘s disruptive behavior has been decreased from clinical range to normal range as well as frequency in behaviors target. Result also showed improvement in parent skills‘ when interacted with child. In conclusion, PCIT brings some positive changes to the child.