ABSTRAKIsu alih fungsi lahan telah menjadi perhatian banyak orang dan sering menjadi
tema penelitian. Dari beberapa studi tentang alih fungsi lahan, perhatian terhadap
isu alih fungsi lahan sawah menjadi kolam dirasa masih jarang. Penelitian ini
mengangkat isu alih fungsi lahan pertanian yang terjadi di desa Sumurgintung
seiring dengan begitu intensifnya kegiatan budidaya ikan mas yang dilakukan
petani. Alih fungsi lahan yang terjadi masih berada dalam ranah yang sama yaitu
masih dalam kegiatan pengolahan lahan yang produktif. Temuan lapangan
menunjukkan bahwa peristiwa alih fungsi lahan dari sawah menjadi kolam yang
secara massif terjadi pada tahun 90-an dipengaruhi oleh adanya intervensi pasar
seiring dengan adanya perkembangan kegiatan budidaya ikan di daerah Subang
Selatan sebagai sentra budidaya ikan kolam air deras dan perkembangan kegiatan
perikanan kolam jaring apung di Waduk Cirata dan Jatiluhur. Perubahan yang
terjadi tidak hanya perubahan dalam ekosistem lahan saja, tetapi juga menyangkut
perubahan sosial, ekonomi dan pengetahuan masyarakat itu sendiri. Temuan
lapangan lain pun menunjukkan bahwa pengetahuan teknis terkait dengan
pengelolaan kegiatan budidaya ikan menjadi hal penting yang harus dipahami
petani, ketika mereka melakukan alih fungsi lahan. Sehingga pengetahuan
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap petani yang melakukan alih
fungsi lahan. Perubahan sawah menjadi kolam berimplikasi secara luas terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat itu sendiri. Oleh sebab itu untuk memahami
mengapa banyak lahan sawah yang berubah menjadi kolam dan pengetahuan apa
yang melatarbelakangi petani ketika mengalihfungsikan lahannya, dan apa
implikasinya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat, penulis
menggunakan metode etnografi dengan pengamatan secara terlibat dan
wawancara mendalam
ABSTRACTThe Issue of land-use change becomes attention of many people and frequently
appears as theme of studies. Of the few studies of land-use change, attention to
issue of land-use change of paddy fields to ponds is still rare. This study focused
on issue of land-use change of farming land that occured in Sumurgintung village
along with the very intensive activities of bussines of golden fish fishery.The
land-use change which occured is still in the the same domain that is stil in
productive land processing activities. Some findings indicate that the event of
land-use change from paddy field to fish ponds which massively occured in 1990s
was influenced by the intervention of markets along with the growth of fisheries
activities in the Southern Subang as the centre of running water fisheries and the
growth of floating net fisheries activities in Cirata and Jatiluhur dam. The change
that occured is not just the change of ecosystem itself, but involving social,
economy, and community knowledge change. Some other findings indicate that
the technical knowledge of fisheries activities appear as important thing for farmer
to understand when they commit land-use change. So, that knowledge influenced
significantly to farmer who commit land-use change. The change of paddy fields
became ponds had implicated broadly to the social economic life of the
community itself. Therefore, in order to understand why many paddy fields
changed and became fish ponds and what knowledge which is the cause of farmer
commited land-use change, and what its implications to social economic life of
the community, I use ethnographic method with participation observation and indepth
interview.