ABSTRAKPenggunaan timbangan kompensasi elektromagnetik dalam proses pengukuran
massa di laboratorium menimbulkan potensi peningkatan kesalahan penimbangan
yang diakibatkan oleh interaksi antara medan magnet pada pinggan timbangan
dengan sifat suseptibilitas magnet standar massa yang terbuat dari baja tahan
karat austenitik pada saat dilakukan kalibrasi. Penelitian ini dilakukan untuk
mengamati sifat suseptibilitas magnet serta kesalahan penimbangan pada baja
tahan karat tipe 304 serta perubahan sifatnya setelah dilakukan perlakuan panas
pada suhu 800 0C dan 1100 0C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
suseptibilitas magnet serta kesalahan penimbangan menurun pada sampel yang
mengalami perlakuan panas pada suhu 800 0C serta memenuhi persyaratan nilai
suseptibilitas magnet untuk standar massa kelas E2. Sedangkan sampel yang
dipanaskan pada suhu 1100 0C nilai suseptibilitas magnet dan kesalahan
penimbangannya meningkat. Perubahan nilai suseptbilitas magnet ini konsisten
dengan perubahan fraksi massa fasa ferrit pada baja tahan karat tipe 304 yang
diperoleh dari hasil analisis XRD.
ABSTRACTThe use of electromagnetic force compensation balances in laboratory may
increase potential error caused by interaction between electromagnetic field
affecting weghing pan of the balannce and magnetic succeptibility of mass
standards which made of austenitic stainless steel. The evaluation of magnetic
succeptibility and its effects to the weighing error of stainless steel 304 as well as
magnetic succeptibility change caused by heat treatment on 800 0C dan 1100 0C
were examined in this research. The results shows that the magnetic succeptibility
and its weighing error of sample with heat treatment on 800 0C decrease and meet
the magnetic suseptbility requirements of E2 class. Whereas for sample with heat
treatment on 11000C the value of magnetic suseptibility and error weighing
increase. The change of the magnetic suseptibility consistent with the change of
weight percent of ferrite on stainless steel 304 obtained based on XRD analysis.