ABSTRAKProgram Jaminan Kesehatan Nasional akan diselenggarakan tahun 2014.
Kementerian keuangan menyatakan untuk PBI mendapatkan bantuan iuran
sebesar Rp. 15.200,- hal ini menimbulkan pro dan kontra. Beberapa
Penyelenggara Pelayanan Kesehatan merasa bahwa besaran iuran tidak dalam
angka keekonomian agar besaran pembiayaan program ini tidak salah sasaran
perlu upaya pengendalian biaya melalui konsep manage care yaitu sistem
kapitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran biaya per kapita per
bulan dalam penentuan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kota Bogor. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif retrospektif dengan menggunakan data sekunder
dari tahun sebelumnya. Lokasi penelitian di Rumah Sakit PMI Bogor pada unit
Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) dan Rawat Inap Tingkat lanjutan (RITL).
Hasil penelitian ditemukan besaran kapitasi rata-rata penduduk yaitu sebesar Rp.
5,931 perjiwa/bulan yang didapatkan dari perkalian antara rate utilisasi dengan
unit cost dari unit pelayanan RJTL dan RITL. Dari hasil penelitian diperoleh
kesimpulan besaran iuran atau premi yang diberikan pemerintah masiih
mencukupi bagi PBI Kota Bogor.
ABSTRACTNational Health Insurance Program will be held in 2014. The ministry of finance
declared to Beneficiary Contribution (BC) received contribution assistance for
Rp. 15,200,-and this raises the pros and cons. Some Health Care Provider find
that the amount of contributions is not in the economic numbers. To keep the
amount of the contribution of these programs is on target, there is a need to
control the cost through the concept of managed care capitation system. The
purpose of this research is to determine the cost per capita per month in
determining the BC city of Bogor. This research is a retrospective quantitative
research using secondary data from previous years. Research location is at Red
Cross Hospital in Bogor in Advanced Level Outpatient unit (RJTL) and Advance
Level Inpatient (RITL). The research found an average capitation of residents is
Rp. 5,931 per person per month were obtained from the multiplication between
the utilization rate of unit cost and service units RJTL RITL. From the research it
is concluded that the amount of contributions or premiums given by the
government is sufficient for BC city of Bogor.