ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi pohon hutan pamah
dan struktur tegakannya di Hutan Adat Imbo Mengkadai (HAIM). Penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode jalur yang dikombinasikan dengan
metode petak. Pengamatan dilakukan pada cuplikan yang berjumlah 100 petak
masing-masing berukuran 10 m x 10 m sehingga luas total petak 1 hektare, yang
disebar secara sistematis pada beberapa jalur. Berdasarkan hasil penelititan
didapat pohon sejumlah 96 spesies 34 famili dari 681 individu pohon. Famili
yang mempunyai keanekaragaman jenis terbanyak adalah Euphorbiaceae,
Moraceae, Annonaceae , Lauraceae , Dipterocarpacea dan Myrtaceae dengan
Nilai Kepentingan (NK) yang paling tinggi yaitu Sloetia elongata. Hutan Adat
imbo Mengkadai termasuk kawasan hutan pamah yang di dalamnya terdapat
sebaran pohon Artocarpus. Genus Artocarpus merupakan pohon yang banyak
menghasilkan buah dan mempunyai berbagai manfaat. Hasil inventaris genus
Artocarpus di HAIM didapat tujuh spesies Artocarpus yaitu A. integer, A.
rigidus, A. nitidus, A. anisophyllus, A. odoratissimus. A. elasticus dan A. cf.
vrieseanus. Jumlah spesies yang kerapatannya tinggi yaitu A. rigidus (15 pohon),
dan yang terendah A. cf. vriseanus (2 pohon). Untuk melihat pola sebaran
Artocarpus menggunakan Indeks Morista, hasil analisis menunjukkan setiap
spesies berbeda. Pola sebaran berkelompok terdapat pada A. rigidus, pola sebaran
acak terdapat pada A. integer dan A. anisophyllus, pola sebaran teratur terdapat
pada A. odoratissima, A. elasticus, A. nitidus dan A. cf vriseanus. Hasil
perhitungan Nilai Kepentingan (NK) tertinggi terdapat pada A. rigidus tingkat
pohon (NK=84,9) belta (NK=84,4) yang terendah A. cf vrieseanus tingkat pohon
(NK=13,6) tingkat belta (NK=13,5). Regenerasi yang bagus terdapat pada A.
nitidus dan A. rigidus di mana kerapatan tingkat belta dan pohon perbandingannya
tidak jauh berbeda. Pada masa akan datang spesies A. nitidus dan A. rigidus
mempunyai peluang terbesar untuk dapat bertahan di tegakan HAIM.
ABSTRACT This study aims to determine the composition of tree lowland forest and structure
of the its standing in Hutan Adat Imbo Mengkadai (HAIM). The study was
conducted by using the transect method combined with the plot method.
Observations were made on samples totaling 100 plots each measuring 10 m x 10
m constituting total area of 1 hectare, which were distributed systematically. The
tree inventory recorded 96 species of 34 families and 681individuals. Families
that have the highest species diversity are Euphorbiaceae, Moraceae,
Annonaceae, Lauraceae, Dipterocarpacea and Myrtaceae. Sloetiea elongata has
the highest Important Value (IV). Hutan Adat Imbo Mengkadai is a lowland
forest area. Containing Artocarpus species are trees that produce a lot of fruits and
many other benefits. Inventory results obtained Seven species. Artocarpus were
recorded namely A. integer, A. rigidus, A. nitidus, A. anisophyllus, A.
odoratissimus. A. elasticus and A. cf vriseanus. The species with highest density
is, A. rigidus (15 trees), and the lowest A. cf vrieseanus (2 trees). The distribution
pattern of Artocarpus using Morista index, showed. Clustered distribution pattern
in A. rigidus, random distribution pattern in A. integer and A. anisophyllus,
regular distribution pattern in A. odoratissima, A. elasticus, A. nitidus and A. cf
vrieseanus. Species with highest Importance Value (IV) was A. rigidus at tree
level (IV = 84.9) sapling (IV = 84.4) is the lowest tree level was A. cf vrieseanus
(IV = 13.6) and at sapling level (IV = 13.5). Good regeneration occurred in A.
nitidus and A. rigidus where sapling and tree densities were comparably not much
different. In the future A. nitidus and A. rigidus will survive in the HAIM.