ABSTRAK Tesis ini mencoba untuk memahami produksi ruang kawasan Benteng Somba Opu
(BSO) dalam bingkai kajian arkeologi kontekstual. Sebagai sebuah kawasan yang
mengandung tinggalan arkeologi berupa struktur BSO, produksi ruang yang terjadi
di kawasan tersebut dianggap bisa menceritakan hubungan antara masyarakat
dengan kebudayaan materi di Sulawesi Selatan, karena BSO adalah bagian penting
dari narasi sejarah kebudayaan di Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil penelitian
yang menerapkan Fenomenologi-Hermeneutik dari Paul Ricoeur, diketahui bahwa
akumulasi dari produksi ruang di kawasan BSO telah menciptakan sebuah lanskap
bersejarah yang bernuansa pascamodern. Akan tetapi, ideologi kapitalisme yang
mempengaruhi relasi kekuasaan pada momen produksi yang ketiga, membuat
pascamodernitas dalam kawasan BSO lebih sebagai utopia.
ABSTRACT This thesis is trying to understand the spatial production of The Somba Opu Fortress
(SOF) Site in the frame of contextual archaeology. As a site where archaeological
remains in the form of The SOF structure found, the spatial productions which had
been taken place in this site are presumed to be able to reveal the relationship
between society and material cultures in South Sulawesi, since SOF is an important
part of cultural historical narratives of South Sulawesi. Based on the result of this
research which applied Paul Ricoeur’s Phenomenological-Hermeneutics, it is
known that the accumulation of spatial production of the SOF site has create a
historical landscape in a postmodern sense. However, the ideology of capitalism
which determine the third moment of production, has turn the postmodernity in the
SOF site merely as a utopia.