ABSTRAKPenelitian dilakukan pada Juli 2011 – Januari 2012 di koridor riparian perkebunan akasia yang dikelola oleh PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) Sektor Peranap, Riau untuk memperoleh informasi kelimpahan relatif, aktivitas dan sistem sosial beruang madu (Helarctos malayanus Raffles, 1821). Total 20 camera trap dipasang di 57 lokasi pada 4 koridor riparian, setengah dari kamera menggunakan aroma pemikat untuk meningkatkan probabilitas deteksi. Penelitian menghasilkan 3.337 trap nights efektif, 1.614 foto beruang madu dan 143 foto independen beruang madu. PRESENCE versi 5,7 digunakan untuk menganalisis penggunaan habitat dan efektivitas aroma pemikat. Analisis data menunjukkan kelimpahan relatif beruang madu di koridor riparian adalah 4,3%. Beruang madu sedikit lebih aktif selama siang hari (42%) dibandingkan pada malam hari (20%). Aroma pemikat meningkatkan probabilitas deteksi hingga 67,4%. Sebagian besar beruang madu di lokasi penelitian hidup secara soliter (84%), kecuali induk beruang madu dan anaknya (0,5%) atau pasangan beruang madu jantan dan betina dewasa yang diindikasikan akan kawin (15,5%). Persentase hutan alam di sekitar area penelitian memengaruhi penggunaan habitat beruang madu di koridor riparian (ΔAICc = 0). Penelitian jangka panjang yang melibatkan pemasangan kamera di hutan asli sekitar koridor sangat diperlukan untuk memberikan rekomendasi yang lebih baik bagi upaya pengelolaan beruang madu di area perkebunan.
ABSTRACTThis research was conducted from July 2011 until January 2012 at riparian corridor within acacia plantation managed by Sector Peranap PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), Riau to gain information on relative abundance, activity, and social system of sun bear (Helarctos malayanus Raffles, 1821). A total of 20 camera traps were installed at 57 locations in 4 riparian corridors, half of which used aromatic scent to increase the detection probability. The research produced 3,337 effective trap nights, 1,614 photos, and 143 independent photos of sun bear. PRESENCE v.5.7 was applied to analyze habitat use and the effectiveness of aromatic scent. Data analyses showed that relative abundance of sun bear in the riparian corridor was 4.3%. The sun bears were slightly more active during the day (42%) compared at night (20%). Aromatic scent increased detection probability to 67.4%. Most of sun bear in the research areas was solitary (84%), except mother and her cub (0.5%) or adult male and female engaged in potential mating (15.5%). The percentage of natural forest around the research site influenced sun bear’s habitat use in riparian corridor (ΔAICc = 0). Long-term research using a more comprehensive camera traps installed in native forest around the riparian corridors in need to produce sound recommendations to protect and manage sun bears in this plantation.