ABSTRAKPembahasan dalam Tesis ini adalah bahwa tindak pidana perjudian di wilayah
Jakarta Utara khususnya di wilayah Penjaringan dan Pademangan yang makin
tumbuh makin subur, menuntut Polres Metro Jakarta Utara meningkatkan peranan
dan operasionalnya, sehingga tindak pidana perjudian yang terjadi dapat diminimalisir.
Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukan: 1) Jenis tindak pidana perjudian di wilayah hukum Polres
Metro Jakarta Utara adalah: (a) Judi Togel Singapura; (b) Judi Kartu Remi (Sam
gong); (c) Judi Kartu Domino (d) Judi Kartu Capsa; (e) Judi Sepak Bola; dan (f)
Judi online dengan internet; 2) Maraknya tindak pidana perjudian di wilayah hukum
Polres Metro Jakarta Utara disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (a) Faktor
Pendidikan; (b) Faktor ekonomi; (c) Faktor lingkungan; dan (d) Faktor budaya; 3)
Tindak pidana perjudian yang dilakukan oleh para pelaku di wilayah hukum Polres
Metro Jakarta Utara dilakukan dengan berbagai modus operandi yang kesemuanya
bertujuan untuk menghindarkan diri dari aparat Polisi; 4) Berbagai upaya yang
dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Utara dalam mengungkap kasus Tindak Pidana
Perjudian dilakukan dengan beberapa kegiatan: (a) Penyelidikan dan pencarian
informasi; (b) Ikut serta bermain Judi; (c) Melakukan penyamaran; (d) Melakukan
Pengintaian; (e) Menangkap Tersangka dan menyita barang bukti; dan (f)
Melakukan operasi dan razia; 5) Tindakan pencegahan dan penanggulangan tindak
pidana perjudian oleh Polres Metro Jakarta Utara, dilakukan dengan dua model
tindakan yaitu: (a) Tindakan Pencegahan (Preventif) dan (b) Upaya Penanggulangan
(Represif); 6) Kendala-kendala yang dihadapi oleh Polres Metro Jakarta Utara dalam
pengungkapan kasus tindak pidana perjudian adalah: (a) pemahaman pola pikir
masyarakat; (b) kurangnya partisipasi masyarakat; (c) sulitnya pengumpulan barang
bukti; (d) adanya kebocoran operasi sebelum dilakukan razia; (e) terbatasnya
anggaran, sarana dan prasarana; (f) terbatasnya jumlah personil Polri; (g) ringannya
hukuman yang diterima oleh pelaku; dan (h) dikembalikannya BAP oleh Jaksa
Penuntut Umum. Implikasi dari kajian tesis ini adalah: (a) harus lebih meningkatkan
kegiatan pengawasan dan operasi penggerebekan; (b) Polri, Kejaksaan dan
Pengadilan diharapakan bersungguh-sungguh menerpakan aturan hukum tindak
pidana perjudian yang tercantum dalam UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penetiban
Perjudian; (c) Perlunya peran aktif dari masyarakat; (d) Perlunya penambahan
anggaran serta penambahan sarana dan prasarana yang di Polres Metro Jakarta
Utara; (e) Perlunya peran intensif dari Binamitra Polres Metro Jakarta Utara dalam
memberikan penyuluhan hukum dan bimbingan kepada masyarakat tentang tindak
pidana Perjudian.
ABSTRACTThis thesis discusses about gambling crime action that happened at the area of North
Jakarta, particularly in Penjaringan and Pademangan that is getting develop and
demands North Jakarta Metro Resort Police to improve their roles and operational to
minimize the presence of gambling action that is rampant. The research was
conducted through qualitative approach. Data collection was conducted through
interview, observation and documentation. The research showed: 1) Types of
gambling crime that often happen at the legal area of North Jakarta Metro Resort
Police are: (a) Singapore gambling; (b) Bridge card gambling (Sam gong); (c)
Domino Card gambling (d) Capsa Card gambling; (e) Soccer gambling; and (f)
Online gambling through internet; 2) Rampant gambling action at the region of
North Jakarta Metro Resort Police is triggered by several factors: (a) Education; (b)
Economy; (c) Environment; and (d) Cultural; 3) Gambling action committed the
suspect at the region of North Jakarta Metro Resort Police is triggered by some
motifs that have aim to avoid the officers; 4) Some efforts conducted by North
Jakarta Metro Resort Police to reveal gambling are seen from several activities: (a)
Investigation and searching information; (b) Participate in gambling; (c) Disguise;
(d) Spying; (e) Capture the suspects and confiscate evidences; and (f) Conducting
operational and raid; 5) Prevention and repressiveness of gambling action by North
Jakarta Metro Resort Police are conducted in two actions: (a) Preventive action and
(b) Repressive action; 6) Obstacles that are experienced by North Jakarta Metro
Resort Police to reveal gambling are: (a) the lack of comprehension of the society;
(b) the lack of participation from the society; (c) difficulty in gaining evidence; (d)
the leak of information before raid or searching is conducted; (e) limitation in
budget and infrastructure; (f) the limiation of police officer presonnel; (g) mitigate
punishment experienced by the suspects; and (h) the returning of Investigation
Report (BAP) by the prosecutors. Implication of this thesis contains: (a) increasing
monitoring and raid & searching operation; (b) Indonesian Police, Attorney
General’s Office and Court are expected to have high determination in
implementing gambling crime Law as mentioned on Law No. 7/1974 concern on
Gambling Controlling Action; (c) The need of active role from the society; (d) The
need to improve budget and the existed infrastructure at North Jakarta Metro Resort
Police; (e) Intensive role is needed from Binamitra of North Jakarta Metro Resort
Police to provide training about legal to the society about disadvantages of
gambling.