Program-program penanganan penyalahgunaan NAPZA dibentuk karena fenomena kehidupan perkotaan ini berpengaruh terhadap status kesehatan masyarakat. Koping menjadi salah satu faktor penting, karena koping adaptif akan menurunkan kemungkinan pemakaian kembali bagi penyalahguna. Karya ilmiah ini menganalisis intervensi masalah keperawatan koping individu tidak efektif pada klien penyalahguna NAPZA di ruang rehabilitasi Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta.
Hasil intervensi menunjukkan klien mampu memilih koping yang kontruktif baik berfokus pada masalah atau emosi, meliputi jalan-jalan, bermain dengan anak, berbincang dengan teman, olahraga, sholat, afirmasi, mengisi waktu dengan kegiatan, pindah tempat tinggal sementara waktu dan menghindari lingkungan pemakai. Penelitian terkait koping untuk penyalahguna NAPZA perlu dikembangkan berikut keefektifannya, sejalan dengan pengaruhnya terhadap keberhasilan pemulihan penyalahguna NAPZA.
Treatment programs for drug abuse created based on the phenomenon of urban life which affects the health status of the community. Coping is one of important factor, because adaptive coping will reduce the possibility of relapse for abusers. This paper analyzes the intervention of coping ineffective to an abuser clients in rehabilitation, Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. Intervention results showed the client is able to choose a constructive coping focuses on the problem or emotion, such as walking down the streets, playing with children, talking with friends, exercise, prayer, affirmation, filling time with activities, moving for a while avoiding the user environment. Research related to coping for drugs abuse need to be developed including its effectiveness, in line with its effect on the success of drug abuse recovery.