Ibu hamil yang bekerja merupakan agregat beresiko di dalam komunitas perkotaan. Karya ilmiah ini dilakukan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada ibu hamil pekerja dengan penyakit leukemia. Leukemia pada klien disebabkan oleh zat kimia toksik yang diperoleh klien dari lingkungan tempat kerjanya. Asuhan keperawatan kepada Ibu L (29 tahun) dilakukan mulai dari pengkajian prenatal hingga evaluasi keperawatan pada periode postnatal. Masalah keperawatan yang ditemukan pada Ibu L sejak periode prenatal meliputi resiko kekurangan cairan dan ansietas, sedangkan pada periode postnatal ditemukan masalah nyeri akut, resiko infeksi, dan diskontinuitas pemberian ASI. Diskontinutas pemberian ASI menjadi masalah keperawatan utama yang berhubungan dengan pengobatan kemoterapi klien. Ketidaknyamanan dirasakan oleh ibu karena produksi ASI yang berlanjut sementara ibu tidak dapat menyusui. Implementasi dilakukan sebanyak lima kali, mulai dari perawatan di RSUP Ciptomangunkusumo hingga kunjungan rumah. Supresi laktasi dengan metode nonfarmakologis dilakukan untuk mengatasi masalah diskontinuitas pemberian ASI. Hasil evaluasi menunjukan produksi ASI dapat ditekan dan ibu mampu memberikan pengganti ASI sesuai kebutuhan bayinya.
Pregnant women workers including aggregate risk in the urban community. This paper aims to describe the nursing care to pregnant women worker with leukemia. Leukemia on the client due to toxic chemicals derived from the client's workplace environment. Nursing care to Mrs. L (29 years old) were made from prenatal to postnatal period. Nursing problems were found in Mrs. L since prenatal risks include dehydration and anxiety, whereas in the postnatal period was found acute pain, risk of infection, and the discontinuity of breastfeeding. Discontinuities breastfeeding nursing major problem associated with chemotherapy treatment clients. Discomfort felt by the mother because of the continued production of breast milk while the mother can not breastfeed. Implementation were done five times, ranging from treatment at Ciptomangunkusumo hospital up home visits. Suppression of lactation with non-pharmacological methods to solve the problem of discontinuities done breastfeeding. The evaluation results showed milk production can be reduced and the mother can give her baby breast milk substitutes as needed.