Hideyoshi Toyotomi memulai misinya untuk menyatukan Jepang di bawah kepemimpinannya sepeninggalan Nobunaga Oda. Setelah berhasil menguasai sebagian besar wilayah Jepang, Hideyoshi Toyotomi memiliki visi untuk menguasai kekaisaran Ming di Tiongkok, namun sebelum bisa masuk ke wilayah Ming, pasukan Hideyoshi harus bisa menguasai kekaisaran Joseon di Korea.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat Hideyoshi dan pasukannya menyerbu Joson. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analitik. Hasil dari penelitian ini antara lain, faktor pendorong invasi Hideyoshi Toyotomi ke Joseon adalah ambisi yang kuat dari Hideyoshi untuk memimpin Asia; Ajaran Sinosentrisme yang dianut oleh Joseon dan Ming yang memandang rendah Jepang; Walau pada akhirnya Jepang tidak berhasil masuk ke Ming, namun ketidaksiapan Joseon dalam menghadapi serangan Jepang membuat Joseon mengalami kerugian yang besar.
Hideyoshi Toyotomi began his mission to unify Japan under his leadership after the death of Nobunaga Oda. Following his success of conquering most of Japan, Toyotomi aimed to bring the Ming Empire in China under his rule. However, before he could enter Ming Empire’s territory, his forces needed to conquer the Joseon Empire in Korea. The aim of this research is to elaborate the causes behind the invasion of Joseon by Toyotomi’s forces, whereas the method employed is analytical description. This research discovers that Toyotomi’s ambitions to conquer Asia are what led him to invade Joseon; that the Sinocentrism doctrine adopted by Joseon and Ming looked down on Japan; and that while Japan’s forces failed to make it to Ming Empire, Joseon’s unpreparedness to the invasion brought upon its forces huge casualties.