Tidak selamanya kecerdasan intelektual mampu menjamin kesuksesan seseorang. Kini, karyawan juga dinilai dari sebaik apa mereka mengelola dirinya dan hubungannya dengan orang lain atau yang disebut dengan kecerdasan emosional. Penelitian ini melihat hubungan antara kecerdasan emosional dan kinerja pada karyawan. Pengukuran kecerdasan emosional menggunakan alat ukur EII (Emotional Intelligence Inventory) (Lanawati, 1999), dan kinerja menggunakan skor kinerja dari perusahaan. Partisipan berjumlah 80 orang dengan karakteristik telah bekerja lebih dari dua tahun. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kecerdasan emosional dan kinerja karyawan (r = 0.042; p = 0.709). Penelitian lebih lanjut sebaiknya memasukkan variabel IQ sebagai kontrol dalam penelitian dan melakukan penelitian pada sampel jenis pekerjaan tertentu.
IQ is no longer be the best predictor for success in workplace. Now, employees assessed also from how well they manage their self and their relationship with others, which is called emotional intelligence. This research was conducted to find the correlation between emotional intelligence and job performance among employee. Emotional intelligence was measured using Emotional Intelligence Inventory (EII) (Lanawati, 1999), and the measurement of job performance using the employee’s performance score produced by the company. The participants are 80 employee who have worked more than two years. The main result of this research shows that there is no significant correlation betweeen emotional intelligence and job performance (r = 0.482; p = 0.709). Further research should put IQ as a control variable of the research and conduct the research in a specific job.