ABSTRAKKesepian merupakan perasaan yang paling sering muncul dan menimbulkan
masalah pada masa remaja dibandingkan pada usia lainnya. Faktor keluarga yaitu
keberfungsian keluarga diduga mempengaruhi munculnya rasa kesepian pada
remaja di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara
keberfungsian keluarga dan kesepian. Partisipan penelitian berjumlah 200 orang
remaja laki-laki dan perempuan yang berusia antara 13-21 tahun. Penelitian ini
adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pengukuran keberfungsian keluarga menggunakan alat ukur family assessment
device sementara kesepian diukur menggunakan revised UCLA Loneliness Scale.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara
keberfungsian keluarga dan kesepian pada remaja Indonesia (r = -.375, p < 0.01).
Sebagai tambahan, hasil penelitian menemukan bahwa dimensi komunikasi dari
keberfungsian keluarga paling berkorelasi dengan kesepian remaja. Tahap
perkembangan remaja akhir juga menunjukkan rasa kesepian yang lebih tinggi
dibandingkan remaja awal maupun tengah.
ABSTRAKLoneliness is a feeling that most frequently arise and cause problems in
adolescence than at any other age. Family factors such as family functioning are
thought to influence the emergence of loneliness in adolescents in Indonesia. This
study was conducted to find the relationship between family functioning and
loneliness in Indonesian adolescents. Participants study of 200 teenage boys and
girls between the ages of 13-21 years. The study was a correlational study using a
quantitative approach. The results showed a significant relationship between
family functioning and loneliness (r = -.375, p < 0.01). In addition, this research
found that the communication dimension of family functioning most correlated
with a lonely teen. Final stages of adolescent development also showed a sense of
loneliness which is higher than the early adolescent and middle adolescent.