Skripsi ini membahas tentang kejahatan kebencian (hate crime) yang dialami oleh transgender dan waria yang berada di lingkungan masyarakat yang mengadopsi paham heteronormativitas dan budaya patriarki. Skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan perspektif feminis. Kekerasan-kekerasan yang dialami oleh transgender dan waria dalam skripsi ini yaitu kekerasan fisik seperti pemukulan, dikencingin, pengeroyokan, penembakan, ditonjok, ditelanjangin, disiram bir, disundut api rokok. Kekerasan psikis seperti penghinaan, pelecehan, pencemoohan. Kekerasan seksual misalnya permintaan untuk melayani jasa seksual dengan harga seribu. Sedangkan untuk diskriminasinya adalah pengusiran tempat tinggal, penghambatan ujian ketika berada di perguruan tinggi oleh staff dan dosen serta kesulitan untuk memperoleh pekerjaan.
This thesis is trying to describe about hate crimes that experienced by transgender and waria who live in the society that adopt the heteronormativity and patriarchal culture. This research is a qualitative research with feminist perspective. The researcher found that violence against transgender in this thesis are physical harassment such as being hit, peed, punched, shot, hit, un-dressed, and so on. Emotional violence such as mocked, harassed, while for the discrimination such as loss their shelter, discrimination to finish tests while studying in university and also difficulties in applying for jobs.