Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarkat di Indonesia termasuk di Desa Bayah Timur, Provinsi Banten. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Bayah mengenai vektor DBD sebagai dasar untuk pemberantasan DBD. Penelitian menggunakan desain cross sectional dan sampel diambil secara acak. Data diambil dengan mewawancarai masyarakat Desa Bayah Timur tanggal 16-I8 Oktober 2009, diolah dengan program SPSS I 1.0 dan dianalisis dengan uji Kohnogorov-Smirnov.
Hasilnya menunjukkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 orang (2,8%), cukup 24 orang (22,6%), dan tingkat pengetahuan kurang 79 orang (74,5%). Responden paling banyak berada dalam kelompok usia 18-34 tahun yaitu 48 orang (45,3%). Responden paling banyak adalah perempuan 89 orang (84%) dan berpendidikan rendah 68 orang (64,2). Aktivitas tersering yang dilakukan masyarakat adalah pengajian yaitu sebanyak' 43 orang (40,6%). Sebanyak 30 responden (28,3%) mendapatkan infonnasi dari dua sumber dan yang paling berkesan adalah media elektronik (65,1%). Sebanyak 17 responden (16%) pemah menderita DBD (atau keluarganya).
Pada uji Kolomogorov-Smirnov tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan masyarakat mengenai vektor DBD dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, ativitas, sumber informasi, dan pengalaman rnenderita DBD. Disimpulkan tingkat pengetahuan rnasyarakat mengenai vektor DBD tidak berhubungan dengan karakteristik masyarakat.
Dengue Hemorrhagic Fever (DI-IF) is one of health problem in Indonesia, including Bayah Timur Village, Banten Province. This research's aim is knowing the level of villager's knowlege about vebtor of DHF as a basis for DHF eradication. This research used cross-sectional design with random sampling method. Data were taken by interviewing villagers of Bayah Timur Village on October 16th-18“‘ 2009. The data were proccesed by SPSS 11.0 program then analyzed by Kologorov-Smirnov test. The result shows that only 3 respondents (2,8%) had high level of knowledge, 24 respondents (22,6%) had medium level of knowledge, and 79 respondents (74,5%) had low level of knowledge. Most respondents are between 18-34 years old, 48 respondents (45,3%). More than a half respondets are females 89 respondents (84%) and low education, 68 respondents (64,2%). The commonest activity is Qur'an recital, 43 respondents (40,6%). Thirty respondents (28,3%) got information from two sources and the mos impressive is electronic media (65,l%). Seventeen respondents has been had experiences of DHQF (l6%). Kolmogorov-Smirnov test shows no significant correlation between the knowledge level of vebtor of DHF with age, sex, educatian, ectivities, source of information, and experience on DHF. It was concluded that villager's knowlege about vector of DHF has no assocoation with respondent's characteristics.