Praktik klinik lanjut di ruang neurologi untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien gangguan neurologi menggunakan teori keperawatan Model Adaptasi Roy, menerapkan praktik keperawatan berdasarkan pembuktian dan melakukan inovasi keperawatan. Masalah keperawatan terbanyak akibat respon perilaku inefektif pada mode adaptasi fisiologis yaitu perfusi jaringan serebral tidak efektif, mode adaptasi psikologis yaitu ansietas dan berduka, sedangkan mode fungsi peran yaitu manajemen kesehatan diri tidak efektif. Intervensi keperawatan berdasarkan pembuktian yang telah diterapkan yaitu Slow-Stoke Back Massage (SSBM) yang dapat meningkatkan relaksasi pada pasien stroke. Inovasi keperawatan yaitu penggunaan pengkajian indeks barthel untuk menegakkan diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan ketidakmampuan fungsional. Perawat dapat menerapkan Model Adaptasi Roy, menerapkan SSBM untuk meningkatkan relaksasi serta melakukan kegiatan inovatif dalam memberikan asuhan keperawatan pada gangguan neurologi.
Advanced clinical practice on patient with neurological system disorder using Roy's Adaptation theory is the implementation of nursing practice based on evidence and implementation of nursing innovation. The most frequent nursing problems occured was ineffective cerebral tissue perfusion caused by ineffective behavior response on physical adaptation mode, and anxiety and grieving from psychological adaptation mode. Ineffective self-care management was the nursing problem from role function mode. Nursing intervention based on evidence based practice on Slow-Stoke Back Massage (SSBM) can improve relaxation on stroke patient. Nursing innovation in this clinical practice was the use of Barthel index assessment to formulate nursing diagnosis that related with functional disability. Nurse can implement Roy’s Adaptation Theory with Slow-Stoke Back Massage (SSBM) application to improve relaxation, and at the same time can execute innovation activities in delivering nursing care on neurological disorder.