Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode praktek dengan massed practiced dan distributed practiced pada siswa sekolah dasar tahun yang memiliki kemampuan gerak dasar tinggi dan rendah terhadap keterampilan dasar bermain sepakbola. Dalam penelitian ini digunakan desain faktorial 2x2x2 pada siswa putera kelas III, IV, danV sekoalh dasar di Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso tahun pelajaran 2006/2007 usian antara 9-12 tahun. Data dianalisis dengan teknik ANAVA. Penelitian ini menyimpulkan: (1) tidak terdapat perbedaan pengaruh antara metode praktek dengan massed practice dan distributed practice terhadap keterampilan dasar bermain sepakbola; (2) terdapat perbedaan pengaruh antara kemampuan gerak dasar tinggi dan kemampuan gerak dasar rendah terhadap keterampilan dasar brmain sepakbola; (3) terdapat perbedaan pengaruh antara kelompok umur 9-10 tahun dan kelompok umur 11-12 tahun terhadap keterampilan dsar bermain sepakbola; (4) tidak terdapat interaksi antara metode praktek dan kemampuan gerak dasar terhadap keterampilan dasar bermain sepakbola; (5) terdapat interaksi antara metode praktek dan kelompok umur terhadap keterampilan dasar bermain sepakbola; (6) tidak terdapat interaksi antara kemampuan gerak dasar dan kelompok umur terhadap keterampilan dasar bermain sepakbola; (7) tidak terdapat pengaruh interaksi antara metode praktek, kemampuan gerak dasar dan kelompok umur terhadap keterampilan dasar bermain sepakbola.