Aborsi didefinisikan sebagai terminasi kehamilan dengan menggunakan cara apapun sebelum fetus berkembang dan mampu bertahan hidup di luar uterin. (Gant, 1993). Bagi klien dan keluarga pengalaman mengalami aborsi menjadikan stressor tersendiri yang sangat berpengaruh baik dari segi Esik maupun psikologis klien. Kedua hal tersebut sangat berperan penting terhadap proses persiapan kehamilan berikutnya, dimana bila terjadi ketidakseimbangan antara faktor fisik dan psikologis maka dapat berdampak terganggunya tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara tingkat kecemasan ibu dengan riwayat abortus terhadap persiapan kehamilan berikutnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan uji statistik pearson product moment', sampel terdiri dari 30 orang diambil di RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan teknik random.
Hasil penelitian menunjukkan nilai r = 0,2 dan niai t = 1,08 yang berani nilai t hitung Iebih kecil dari nilai t kritis, hal ini bermakna bahwa Ho yaitu tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu dengan riwayat abortus terhadap persiapan kehamilan berikutnya diterima.