Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang sering mengalami konplikasi Retinopati. Bagaimana pengaruh ketidak patuhan pada program pengobatan terhadap kejadian Retinopati ?. Hal ini perlu agar klien dan keluarga sadar akan pentingnya program pengobatan lanjutan, dan bagi profesi perawatan perlu untuk pengembangan asuhan keperawatran. Usia, tingkat pendidikan, pengetahuan, ekonomi, motivasi dan suport system sangat mempengaruhi hal tersebut DM terjadi oleh karena gangguan pada kadar insulin, Gejala klinis biasanya Polidipsi, Poliuri dan Polipagi, usia diatas 40 tahun adalah resiko terkena DM.
Desain penelitian ini Deskriptif perbandingan, yajtu membandingkan yang teratur dan yang tidak teratur berobat terhadap kejadian retinopati, jumlah sampling 69 oiang dengan metode acak sederhana, dengan menggunakan kuesioner Serta nilai tengah dan uji Chi kuadrat dalam menganalisa data. Usia responden 56,74 tahun dengan SD 9,28 tahun, pendidikan SMU 47,8 % dan ekonomi menengah kebawah.
34,78 % menderita retinopati, 73,1 % tidak menjalani pengobatan secara teratur dengan alpha a 0,05, p=l dan p value > 0,10 > p> 0,05 tidak ada hubungan yang bermakna antara keteraturan pengobatan dengan kejadian retinopati. Teori mengatakan retinopati tezjadi pada orang yang menderita DM antara 25-40 tahun. Agar klien berobat secra teratur perlu pembekalan leaflet pada klien sebelum pulang dari perawatan, agar penelitian ini kedepan Iebih sempurna perlu spesitikasi sample yang baik.