Dampak buruk dari peyalahgunaan Napza diantaranya ialah menimbulkan ketergantungan terhadap Napza tersebut. Klien yang mengalami ketergantungan Napza sering tidak mampu menahan keinginan untuk menggunakan Napza kembali sehingga mengakibalkan relapse. Untuk menghindari terjadinya relapse pada klien penyalahgunaan Napza dibutuhkan motivasi yang tinggi baik ekstrinsik maupun intrinsik. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tingkat motivasi baik ekstrinsik maupun intrinsik. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana, dengan analisa data menggunakan proporsi Hekuensi. Dilakukan pada 47 responden kiien yang relapse di rehabilitasi Napza Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Hasi! penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi pada klien relapse baik ekstrinsik maupun intrinsik masih sangat tinggi.Untuk tingkat motivasi ekstrinsik mencapai 74,47%, dan pada motivasi intrinsik sebesar 93,62%. Hal ini tidak mendukung pendapatnya Partodihado (2006) yang menjelaskan bahwa untuk menghindari relapse perlu motivasi yang tinggi.
Peneliti menyimpulkan bahwa untuk menghindari relapse pada klien ketergantungan Napza dibutuhkan motivasi yang tinggi secara totalitas baik ekstrinsik maupun intrinsik.
Karena terbukti pada responden yang relapse masih ada Salah faktor dari kedua sifat motivasi yang rendah sehngga itulah yang mcmberikan konstribusi timbulnya re1apse