UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Model harmonisasi ruang antara konservasi dan produksi di suatu kelompok hutan studi kasus di kelompok hutan tesso nilo provinsi riau = Spatial harmonization model between conservation and production in a forest block case study in tesso nilo forest block in riau province

Sri Mariati; Haryoto Kusnoputranto, promotor; Chandra Wijaya, examiner; Iman Santoso, examiner; Tri Edhi Budhi Soesilo, examiner; Samedi, examiner; Hadi Sukadi Alikodra, examiner; Chandra Wijaya, examiner; Jatna Suprijatna, co-promotor; Raldi Hendro Toro Seputro Koestoer, examiner ([Publisher not identified] , 2013)

 Abstrak

[ABSTRAK
Kelompok hutan Tesso Nilo merupakan salah satu blok hutan yang terbesar yang
tersisa di Provinsi Riau. Meskipun demikian, perubahan tutupan hutan alam
kelompok hutan ini sangat cepat, khususnya karena keberadaan jalan yang
dibangun oleh perusahaan untuk memperpendek jarak pengangkutan hasil
produksi kayu HTI ke pabrik pulp and paper. Kami menilai dampak akses jalan
yang membelah kawasan hutan Tesso Nilo (377.387 hektar) dari Selatan Ke Utara
(jalan HTI Baserah sepanjang 50 km) dan dari Timur ke Barat (jalan HTI Ukui
sepanjang 28 km) sebagai sarana pengangkutan kayu bagi industri pulp and paper.
Analisis dilakukan melalui tumpang tindih data digital penutupan lahan hasil
penafsiran citra landsat sebelum dan sesudah jalan akses HTI dibangun.
Berdasarkan laju deforestasi yang terjadi antara tahun 2000 dan 2012 dilakukan
proyeksi kecenderungan deforestasi Tahun 2018 dengan menggunakan perangkat
lunak Idrisi dengan tool Land Change Modeler. Untuk membangun model
harmonisasi ruang antara konservasi dan produksi di kawasan Hutan Tesso Nilo,
dilakukan dengan menggunakan analisis spatial multi criteria menggunakan
ArcGis 10. Hasil penelitian menunjukkan periode 2000-2002 laju deforestasi ratarata
tahunan mencapai 3.530 ha, dan meningkat drastis menjadi 13.903 ha tahun
2002-2007 setelah kedua jalan dibangun. Secara keseluruhan, laju deforestasi
rata-rata tahunan periode 2000-2012 adalah 9,28 persen (8.156,97 ha hutan), atau
penurunan perkiraan total 97.883,64 hektar selama 12 tahun. Hasil proyeksi
kecenderungan deforestasi 2018 diperkirakan hutan alam Tesso Nilo hanya
28.017 ha dan non-hutan alam 335.930 ha. Hasil skoring dan pembobotan untuk
pilihan skenario optimum produksi dan konservasi menjadi pilihan model
harmonisasi ruang antara konservasi dan produksi di kelompok hutan Tesso Nilo.
Model ini dapat menjamin keberadaan kawasan konservasi di masa mendatang,
menjadikan distribusi satwa liar di konsesi HTI menjadi koridor satwaliar yang
dilindungi.

ABSTRACT
Tesso Nilo forest block is one of the largest forest block remaining in the Riau
Province. However, the forest changes rapidly, especially when roads were
developed by company crisscrossing and transecting the area. This study is to reassess
the impact of the access road development in terms of spatial
differentiations. The roads crisscrossed Tesso Nilo forest area (377,387 hectares)
from the South to the North (Baserah of HTI road along 50 km), and transects
from East to West (Ukui of HTI road along 28 km) play very important function
for a company to transport forest products of pulp and paper company. The study
applies over-laying techniques of digital data for land cover landsat image in
various periods, and interpretates before and after the road built. Based on the rate
of deforestation between 2000 and 2012, deforestation trends model 2018 using
the Idrisi software tool Land Change Modeler were carried out. To build the
spatial harmonization model between conservation and production in Tesso Nilo
forest areas, the study applied used a spatial multi criteria analysis using ArcGIS
10. The results showed that the average rate of annual deforestation period 2000-
2002 reached to 3,530 ha, and increased dramatically after the second road was
built to 13,903 ha for 2002-2007. Overall, the rate of deforestation annual average
between 2000-2012 period is 9.28 percent (8,156.97 ha), or a reduction in the
estimated total of 97,883.64 ha for 12 years. From our modeling study it shows
that deforestation trends in 2018 is estimated that the remain of natural forests of
Tesso Nilo area will be only 28,017 ha while non forested area increase to
335,930 ha. Using score and weight values of optimum production and
conservation scenario to spatial harmonization model between conservation and
production in Tesso Nilo Forest Block to ensure the existence of protected areas,
wildlife corridors were proposed which connected Timber Plantation Forest
concessions to the natural forest blocks and national park.;, Kelompok hutan Tesso Nilo merupakan salah satu blok hutan yang terbesar yang
tersisa di Provinsi Riau. Meskipun demikian, perubahan tutupan hutan alam
kelompok hutan ini sangat cepat, khususnya karena keberadaan jalan yang
dibangun oleh perusahaan untuk memperpendek jarak pengangkutan hasil
produksi kayu HTI ke pabrik pulp and paper. Kami menilai dampak akses jalan
yang membelah kawasan hutan Tesso Nilo (377.387 hektar) dari Selatan Ke Utara
(jalan HTI Baserah sepanjang 50 km) dan dari Timur ke Barat (jalan HTI Ukui
sepanjang 28 km) sebagai sarana pengangkutan kayu bagi industri pulp and paper.
Analisis dilakukan melalui tumpang tindih data digital penutupan lahan hasil
penafsiran citra landsat sebelum dan sesudah jalan akses HTI dibangun.
Berdasarkan laju deforestasi yang terjadi antara tahun 2000 dan 2012 dilakukan
proyeksi kecenderungan deforestasi Tahun 2018 dengan menggunakan perangkat
lunak Idrisi dengan tool Land Change Modeler. Untuk membangun model
harmonisasi ruang antara konservasi dan produksi di kawasan Hutan Tesso Nilo,
dilakukan dengan menggunakan analisis spatial multi criteria menggunakan
ArcGis 10. Hasil penelitian menunjukkan periode 2000-2002 laju deforestasi ratarata
tahunan mencapai 3.530 ha, dan meningkat drastis menjadi 13.903 ha tahun
2002-2007 setelah kedua jalan dibangun. Secara keseluruhan, laju deforestasi
rata-rata tahunan periode 2000-2012 adalah 9,28 persen (8.156,97 ha hutan), atau
penurunan perkiraan total 97.883,64 hektar selama 12 tahun. Hasil proyeksi
kecenderungan deforestasi 2018 diperkirakan hutan alam Tesso Nilo hanya
28.017 ha dan non-hutan alam 335.930 ha. Hasil skoring dan pembobotan untuk
pilihan skenario optimum produksi dan konservasi menjadi pilihan model
harmonisasi ruang antara konservasi dan produksi di kelompok hutan Tesso Nilo.
Model ini dapat menjamin keberadaan kawasan konservasi di masa mendatang,
menjadikan distribusi satwa liar di konsesi HTI menjadi koridor satwaliar yang
dilindungi.]

 File Digital: 1

Shelf
 D-Pdf Sri Mariati.pdf :: Unduh

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Disertasi Membership
No. Panggil : D-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2013
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xxx, 223 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20364564
Cover