[
ABSTRAKKader Kesehatan Komunitas serves as one of a kind of community based volunteers in
Indonesia. During Suharto era, national health and welfare programs such as Keluarga
Berencana (National Birth Control Program), PKK (Family Welfare Education Program) and
Posyandu (Integrated Health Service Activity in Sub Village level) has succeeded in
mobilising hundred of thousands people, devoting themselves to function as Kader. Kader
helps implementing governmental programs and concomitantly plays the role as volunteer for
the community. However, the sustained Kader only left but a few. The sustainability of
Kader reflects some factors. The study examines voluntary participation of Kader from the
dialogical self theory. Dialogical self explains how individuals self constructed dynamically.
Self explained as a landscape which has positions that continually shifts and communicates.
The research result shows that the sustainability of Kader heavily relates to the shifting of
self positions and how the representation of community in self dominates and adjusts to the
other positions.
ABSTRAKKader kesehatan komunitas adalah varian bentuk sukarelawan Indonesia yang berbasis
komunitas. Selama masa kekuasaan Pemerintah Orde Baru, program-program kesehatan dan
kesejahteraan nasional seperti Keluarga Berencana, PKK dan Posyandu, berhasil memobilisir
ratusan ribu perempuan dan laki-laki untuk berperan menjadi kader kesehatan komunitas.
Namun demikian jumlah yang bertahan tetap menjalankan fungsi sukarelawan kesehatan
komunitas hingga kini, jumlahnya sangat sedikit. Kebertahanan (sustainability) partisipasi
sukarela berkaitan dengan sejumlah faktor. Dalam disertasi ini peneliti menggali lebih jauh
konteks partisipasi sukarela pada kader yang bertahan, melalui sudut pandang teori diri
dialogis. Teori diri dialogis memaknai konsep diri sebagai sebuah lanskap dimana terdapat
posisi-posisi diri yang terus bergerak dinamis dalam ruang dan waktu. Konstruk diri dialogis
kader kesehatan komunitas dari hasil studi ini memperlihatkan beberapa penjelasan penting,
antara lain bahwa kader kesehatan komunitas yang bertahan adalah mereka yang mengalami
pergeseran posisi-posisi diri hingga akhirnya posisi aku komunitas (representasi komunitas
dalam diri individu) mendominasi dan bersesuaian dalam hubungannya dengan posisi-posisi
diri lainnya.;Kader kesehatan komunitas adalah varian bentuk sukarelawan Indonesia yang berbasis
komunitas. Selama masa kekuasaan Pemerintah Orde Baru, program-program kesehatan dan
kesejahteraan nasional seperti Keluarga Berencana, PKK dan Posyandu, berhasil memobilisir
ratusan ribu perempuan dan laki-laki untuk berperan menjadi kader kesehatan komunitas.
Namun demikian jumlah yang bertahan tetap menjalankan fungsi sukarelawan kesehatan
komunitas hingga kini, jumlahnya sangat sedikit. Kebertahanan (sustainability) partisipasi
sukarela berkaitan dengan sejumlah faktor. Dalam disertasi ini peneliti menggali lebih jauh
konteks partisipasi sukarela pada kader yang bertahan, melalui sudut pandang teori diri
dialogis. Teori diri dialogis memaknai konsep diri sebagai sebuah lanskap dimana terdapat
posisi-posisi diri yang terus bergerak dinamis dalam ruang dan waktu. Konstruk diri dialogis
kader kesehatan komunitas dari hasil studi ini memperlihatkan beberapa penjelasan penting,
antara lain bahwa kader kesehatan komunitas yang bertahan adalah mereka yang mengalami
pergeseran posisi-posisi diri hingga akhirnya posisi aku komunitas (representasi komunitas
dalam diri individu) mendominasi dan bersesuaian dalam hubungannya dengan posisi-posisi
diri lainnya., Kader kesehatan komunitas adalah varian bentuk sukarelawan Indonesia yang berbasis
komunitas. Selama masa kekuasaan Pemerintah Orde Baru, program-program kesehatan dan
kesejahteraan nasional seperti Keluarga Berencana, PKK dan Posyandu, berhasil memobilisir
ratusan ribu perempuan dan laki-laki untuk berperan menjadi kader kesehatan komunitas.
Namun demikian jumlah yang bertahan tetap menjalankan fungsi sukarelawan kesehatan
komunitas hingga kini, jumlahnya sangat sedikit. Kebertahanan (sustainability) partisipasi
sukarela berkaitan dengan sejumlah faktor. Dalam disertasi ini peneliti menggali lebih jauh
konteks partisipasi sukarela pada kader yang bertahan, melalui sudut pandang teori diri
dialogis. Teori diri dialogis memaknai konsep diri sebagai sebuah lanskap dimana terdapat
posisi-posisi diri yang terus bergerak dinamis dalam ruang dan waktu. Konstruk diri dialogis
kader kesehatan komunitas dari hasil studi ini memperlihatkan beberapa penjelasan penting,
antara lain bahwa kader kesehatan komunitas yang bertahan adalah mereka yang mengalami
pergeseran posisi-posisi diri hingga akhirnya posisi aku komunitas (representasi komunitas
dalam diri individu) mendominasi dan bersesuaian dalam hubungannya dengan posisi-posisi
diri lainnya.]