UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Mengkaji peran bawahan (follower) dalam meningkatkan keinovasian atasan (leader) dan kinerja organisasi studi empiris di PT. X = The effect of follower in increasing leader s innovativeness and firm performance empirical study at pt x

Dedy Dewanto; Adi Zakaria , supervisor; Budi W. Soetjipto, co-promotor; Bambang Wiharto, co-promotor; Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, examiner; Tresna Priyana Soemardi, examiner; Albert Widjaja, examiner; Ignatius Heruwasto, examiner; Sari Wahyuni, examiner ([Publisher not identified] , 2013)

 Abstrak

[ABSTRACT
New knowledge enables firms both to innovate and to outperform their
rivals in dynamic environments (Grant, 1996; Kogut & Zander, 1992). Current
development of Knowledge Management theory maintains that new knowledge is
created within organizations through a process of exchange and combination
among employees (Nahapiet & Ghoshal, 1998). Hence there is no clear direction
of flow of ideas and knowledge. The objective of this research is to understand
the process of developing leaders? innovativeness in the context of a project-based
organization with followers as the provider of ideas and knowledge. In addition,
this research aims at understanding the extent to which such innovativeness is
turned into project performance.
This research is conducted in a construction state own enterprise (SOE),
selected due to tight competition and the consequential need for innovation within
short timescales. The data collection involves 118 dyads of general managers (as
leaders) and project managers (as followers). This research is based on a
knowledge management model, which according to Dibella, Nevis and Gold
(1996) comprises of knowledge acquisition, knowledge sharing and knowledge
use, as well as on Nonaka and Takeuchi?s (1995) middle-up down model to foster
innovation. The findings indicate the presence of vertical, middle-up flow of
knowledge acquisition and sharing, that is, from followers to leaders in the
development of leaders innovativeness.
Yet, this research demonstrates the opposite effect in vertical, down flow
of knowledge use in which leaders? innovativeness may result in lower project
performance. The reasons can be explained as follows: (1) Communication
constraints (such as educational level difference, contruction certificate ownership
difference, competition, prestige, etc), (2) External factor contraints during
execution (such as shortage materail and equiment supply, act of God, etc), (3)
Setting target by Head Office is high, target reconciliation with region/division
affected by external factor and cut off date, as well as company still adopt
accounting system multi years bases, (4) Company do not perform Accumulated
Knowledge Base, by codification of innovations from finished projects, (5) The
impact of innovation might be long term nature.;

ABSTRAK
Pengetahuan baru memungkinkan perusahaan untuk menciptakan
innovation dan mengalahkan pesaing di lingkungan yang dinamis (Grant, 1996;
Kogut & Zander, 1992). Perkembangan teori Manajemen Pengetahuan sekarang
berada pada tahapan bahwa pengetahuan baru diciptakan dalam organisasi melalui
suatu proses pertukaran dan kombinasi diantara pegawai-pegawai (Nahapiet &
Ghoshal, 1998). Oleh karenanya tidak ada arah yang jelas mengenai aliran ide-ide
dan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami proses penciptaan
leaders? innovativeness dalam konteks suatu project-based organization dengan
followers sebagai sumber penyedia ide-ide dan pengetahuan. Sebagai tambahan,
penelitian ini bertujuan memahami seberapa jauh innovation tersebut berpengaruh
pada kinerja proyek.
Penelitian ini dilakukan pada suatu BUMN (Badan Usaha Milik
Pemerintah) di industri konstruksi, dipilih karena terjadi suatu persaingan yang
ketat, sehingga dibutuhkan innovation dan tingkat innovativeness yang tinggi
dalam rentang waktu yang pendek. Responden terdiri dari 118 dyads antara
general manager (sebagai leaders) dan project manager (sebagai followers).
Penelitian ini didasarkan pada model manajemen pengetahuan, yang berdasarkan
Dibella, Nevis and Gold (1996) terdiri dari akuisisi pengetahuan, berbagi
pengetahuan dan penggunaan pengetahuan, dan middle-up down model (Nonaka
and Takeuchi,1995) untuk mengembangkan innovation. Temuan
mengindikasikan adanya aliran vertikal, middle-up pada akuisisi pengetahuan dan
berbagi pengetahuan, yaitu, dari follower kepada leader dalam pengembangan
leaders? innovativeness.
Namun, penelitian ini menggambarkan efek terbalik dari aliran vertikal
kebawah pada penggunaan pengetahuan, dimana leaders? innovativeness dapat
menurunkan kinerja proyek. Beberapa alasan dapat dikemukakan sebagai berikut:
(1) Hambatan komunikasi (seperti perbedaan tingkat pendidikan, perbedaan
kepemilikan sertifikat konstruksi, kompetisi, gengsi, dst), (2) Hambatan faktor
eksternal selama pelaksanaan (seperti kekurangan suplai material dan peralatan,
bencana alam, dst), (3) Setting target oleh Kantor Pusat tinggi, rekonsiliasi target
dengan divisi/wilayah dipengaruhi faktor luar dan cut off date, demikian pula
perusahaan tetap mengadopsi sistem akuntansi berbasis multi years, (4)
Perusahaan tidak melaksanakan Accumulated Knowledge Base, dengan
melakukan kodifikasi innovations dari proyek-proyek yang diselesaikan, (5)
Dampak innovation dapat bersifat long term.;Pengetahuan baru memungkinkan perusahaan untuk menciptakan
innovation dan mengalahkan pesaing di lingkungan yang dinamis (Grant, 1996;
Kogut & Zander, 1992). Perkembangan teori Manajemen Pengetahuan sekarang
berada pada tahapan bahwa pengetahuan baru diciptakan dalam organisasi melalui
suatu proses pertukaran dan kombinasi diantara pegawai-pegawai (Nahapiet &
Ghoshal, 1998). Oleh karenanya tidak ada arah yang jelas mengenai aliran ide-ide
dan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami proses penciptaan
leaders? innovativeness dalam konteks suatu project-based organization dengan
followers sebagai sumber penyedia ide-ide dan pengetahuan. Sebagai tambahan,
penelitian ini bertujuan memahami seberapa jauh innovation tersebut berpengaruh
pada kinerja proyek.
Penelitian ini dilakukan pada suatu BUMN (Badan Usaha Milik
Pemerintah) di industri konstruksi, dipilih karena terjadi suatu persaingan yang
ketat, sehingga dibutuhkan innovation dan tingkat innovativeness yang tinggi
dalam rentang waktu yang pendek. Responden terdiri dari 118 dyads antara
general manager (sebagai leaders) dan project manager (sebagai followers).
Penelitian ini didasarkan pada model manajemen pengetahuan, yang berdasarkan
Dibella, Nevis and Gold (1996) terdiri dari akuisisi pengetahuan, berbagi
pengetahuan dan penggunaan pengetahuan, dan middle-up down model (Nonaka
and Takeuchi,1995) untuk mengembangkan innovation. Temuan
mengindikasikan adanya aliran vertikal, middle-up pada akuisisi pengetahuan dan
berbagi pengetahuan, yaitu, dari follower kepada leader dalam pengembangan
leaders? innovativeness.
Namun, penelitian ini menggambarkan efek terbalik dari aliran vertikal
kebawah pada penggunaan pengetahuan, dimana leaders? innovativeness dapat
menurunkan kinerja proyek. Beberapa alasan dapat dikemukakan sebagai berikut:
(1) Hambatan komunikasi (seperti perbedaan tingkat pendidikan, perbedaan
kepemilikan sertifikat konstruksi, kompetisi, gengsi, dst), (2) Hambatan faktor
eksternal selama pelaksanaan (seperti kekurangan suplai material dan peralatan,
bencana alam, dst), (3) Setting target oleh Kantor Pusat tinggi, rekonsiliasi target
dengan divisi/wilayah dipengaruhi faktor luar dan cut off date, demikian pula
perusahaan tetap mengadopsi sistem akuntansi berbasis multi years, (4)
Perusahaan tidak melaksanakan Accumulated Knowledge Base, dengan
melakukan kodifikasi innovations dari proyek-proyek yang diselesaikan, (5)
Dampak innovation dapat bersifat long term., Pengetahuan baru memungkinkan perusahaan untuk menciptakan
innovation dan mengalahkan pesaing di lingkungan yang dinamis (Grant, 1996;
Kogut & Zander, 1992). Perkembangan teori Manajemen Pengetahuan sekarang
berada pada tahapan bahwa pengetahuan baru diciptakan dalam organisasi melalui
suatu proses pertukaran dan kombinasi diantara pegawai-pegawai (Nahapiet &
Ghoshal, 1998). Oleh karenanya tidak ada arah yang jelas mengenai aliran ide-ide
dan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami proses penciptaan
leaders’ innovativeness dalam konteks suatu project-based organization dengan
followers sebagai sumber penyedia ide-ide dan pengetahuan. Sebagai tambahan,
penelitian ini bertujuan memahami seberapa jauh innovation tersebut berpengaruh
pada kinerja proyek.
Penelitian ini dilakukan pada suatu BUMN (Badan Usaha Milik
Pemerintah) di industri konstruksi, dipilih karena terjadi suatu persaingan yang
ketat, sehingga dibutuhkan innovation dan tingkat innovativeness yang tinggi
dalam rentang waktu yang pendek. Responden terdiri dari 118 dyads antara
general manager (sebagai leaders) dan project manager (sebagai followers).
Penelitian ini didasarkan pada model manajemen pengetahuan, yang berdasarkan
Dibella, Nevis and Gold (1996) terdiri dari akuisisi pengetahuan, berbagi
pengetahuan dan penggunaan pengetahuan, dan middle-up down model (Nonaka
and Takeuchi,1995) untuk mengembangkan innovation. Temuan
mengindikasikan adanya aliran vertikal, middle-up pada akuisisi pengetahuan dan
berbagi pengetahuan, yaitu, dari follower kepada leader dalam pengembangan
leaders’ innovativeness.
Namun, penelitian ini menggambarkan efek terbalik dari aliran vertikal
kebawah pada penggunaan pengetahuan, dimana leaders’ innovativeness dapat
menurunkan kinerja proyek. Beberapa alasan dapat dikemukakan sebagai berikut:
(1) Hambatan komunikasi (seperti perbedaan tingkat pendidikan, perbedaan
kepemilikan sertifikat konstruksi, kompetisi, gengsi, dst), (2) Hambatan faktor
eksternal selama pelaksanaan (seperti kekurangan suplai material dan peralatan,
bencana alam, dst), (3) Setting target oleh Kantor Pusat tinggi, rekonsiliasi target
dengan divisi/wilayah dipengaruhi faktor luar dan cut off date, demikian pula
perusahaan tetap mengadopsi sistem akuntansi berbasis multi years, (4)
Perusahaan tidak melaksanakan Accumulated Knowledge Base, dengan
melakukan kodifikasi innovations dari proyek-proyek yang diselesaikan, (5)
Dampak innovation dapat bersifat long term.]

 File Digital: 1

Shelf
 D1498-Dedy Dewanto.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Disertasi Membership
No. Panggil : D1498
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2013
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 295 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D1498 07-17-137029032 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20364610
Cover