UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Politik hukum pembentukan majelis kehormatan hakim sebagai mekanisme pemberhentian hakim pada mahkamah agung setelah perubahan undang undang dasar 1945 = Political law the formation of the honorary council of judges as judge termination mechanism in the supreme court after the amendment of constitution 1945 / Afifi

Afifi; Satya Arinanto, supervisor; Abdul Bari Azed, examiner; Fatmawati, examiner (Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014)

 Abstrak

ABSTRAK
Intervensi terhadap kekuasaan kekuasaan yudikatif merupakan salah satu indikasi
rapuhnya prinsip kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Korupsi yudikatif (judicial
corruption) telah melemahkan eksistensi independensi kekuasaan yudikatif dalam
memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara. Politik hukum pembentukan
Majelis Kehormatan Hakim sebagai mekanisme pemberhentian hakim pada
Mahkamah Agung seharusnya mampu menjawab permasalahan tersebut. Penelitian
ini mempunyai tujuan untuk mengetahui, memahami, menelaah, dan menganalisis
politik hukum pembentukan Majelis Kehormatan Hakim sebagai mekanisme
pemberhentian hakim pada Mahkamah Agung di Indonesia. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian hukum normatif ini lebih berfokus pada studi pustaka
(library research). Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, dalam
era orde lama dan era orde baru, independensi kekuaan kehakiman diintervensi oleh
kekuasaan eksekutif. Sedangkan pada era reformasi, bandul independensi kekuasaan
kehakiman menguat. Akan tetapi, tidak diimbangi dengan akuntabilitas hakim dalam
memutus suatu perkara. Kedua, gagasan yang berkembang dalam perubahan UUD
1945 selanjutnya adalah memperluas wewenang Komisi Yudisial. Keberadaan
Komisi Yudisial yang tidak hanya mengangkat dan menghentikan hakim agung,
tetapi juga melakukan pengawasan, walaupun bukan pengawasan mengenai masalah
tindakan yudisial, tetapi dalam rangka memelihara kehormatan dan menjaga
martabat hakim. Ketiga, politik hukum pembentukan Majelis Kehormatan Hakim
sebagai mekanisme pemberhentian hakim pada Mahkamah Agung di Indonesia
adalah membentuk wadah dimana hakim diperiksa dan membela diri. Majelis
Kehormatan Hakim tetap mempertahankan pemikiran dualisme pengawasan secara
internal maupun eksternal hakim agung. Majelis Kehormatan Hakim hanya
melibatkan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial secara institusional. Komisi
Yudisial tidak dalam posisi untuk mengusulkan pemberhentian hakim sekaligus
memutus juga sehingga ada keseimbangan kewenangan antara Mahkamah Agung
dan Komisi Yudisial. Oleh karenanya, disepakati Mahkamah Agung dan Komisi
Yudisial berada pada posisi setimbang dalam melakukan usulan pemberhentian
terhadap hakim agung dalam Majelis Kehormatan Hakim.

ABSTRACT
Intervention against the judiciary power is one indication of the fragility of the
principle of independence of judicial power. Judicial corruption (judicial corruption)
weakened the independence of the judiciary existence in check, try and decide a case.
Legal political formation mechanism of the Honorary Council of Judges as the
dismissal of judges on the Supreme Court should be able to answer these problems .
This study has the objective to find, understand, examine, and analyze legal political
formation mechanism of the Honorary Council of Judges as the dismissal of judges
on the Supreme Court of Indonesia. The method used in this study is a normative
legal research is more focused on the study of literature (library research). The
results of this study are as follows. First, in the era of the old order and the new
order era , the independence of the judiciary kekuaan intervention by the executive
power. While the reform era, the pendulum strengthened independence of judicial
authorities. However, it is not matched by the accountability of judges in deciding a
case. Second, the idea that developed in 1945 further changes are expanding the
authority of the Judicial Commission. The existence of the Judicial Commission
which not only lift and stop the justices, but also monitors, although not control the
issue of judicial action , but in order to maintain the honor and maintain the dignity
of the judge. Third, the legal political formation of the Honorary Council of Judges
as a mechanism dismissal of judges on the Supreme Court in Indonesia is forming a
place where judges examined and defend themselves. Honorary Council of Judges
retain control duality of thought internally and externally justices. Honorary Council
of Judges of the Supreme Court and only involves institutional Judicial Commission.
Judicial Commission is not in a position to propose the dismissal of judges as well
cut as well so there is a balance of authority between Supreme Court and the
Judicial Commission. Therefore, the Supreme Court agreed and the Judicial
Commission is in a position of equilibrium in conducting the proposed dismissal of
the justices in the Honorary Council of Judges.

 File Digital: 1

Shelf
 Afifi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xi, 217 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-23-82059156 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20364894
Cover