ABSTRAKAngka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator utama yang
menggambarkan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu juga
merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam Milenium Development
Goals (MDGs). Menurut data SDKI 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat
cukup besar yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup dari 228 per 100.000 kelahiran
hidup (SDKI 2007). Salah satu penyebab tingginya AKI yaitu masih adanya
persalinan yang ditolong oleh tenaga selain petugas kesehatan (paraji). Menurut
laporan tahunan Puskesmas Sentul tahun 2012 cakupan persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan hanya 57,03 % dari target 87,50 %.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional . Pengumpulan
data dengan cara wawancara kepada ibu yang pernah melahirkan paling lama 12
bulan terakhir. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor apa saja yang
berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan di Puskesmas Sentul
Kabupaten Bogor. Hasil penelitian mendapatkan status sosial ekonomi dan
banyaknya keluhan selama hamil menjadi variabel yang berhubungan secara
signifikan terhadap pemilihan penolongan persalinan. Status sosial ekonomi
merupakan variabel yang paling dominan dimana ibu yang status sosial
ekonominya tinggi 5,4 kali memilih tenaga kesehatan sebagai penolong kesehatan
dibanding dengan ibu yang status sosial ekonominya rendah setelah dikontrol oleh
banyaknya keluhan selama hamil, riwayat ANC, pendidikan ibu, pendidikan
suami, dan paritas.
ABSTRACTMaternal Mortality Rate (MMR) is one of the main indicators that describe the
health of society. The maternal mortality rate is also one predetermined targets in
the Millennium Development Goals (MDGs). According to data from IDHS 2012
Maternal Mortality Rate (MMR) is high enough increase that is 359 per 100,000
live births from 228 per 100,000 live births (IDHS 2007). One of the causes of
high maternal mortality rate is still the existence of births attended by skilled
health personnel other than (paraji). According to the annual report 2012 Sentul
health center coverage of births attended by skilled health personnel is only
57.03% from targets 87.50%.
The study was a cross sectional quantitative study. The data collected are the
primary data, obtained by interviewing mother giving birth under 12 month ago.
The aim of this study is to identify the trigger of maternity helper selection of
Sentul Health Center, District of Bogor. The results obtained from this study
showed that the socioeconomic status and complaints during pregnancy variables
were significantly associated with the selection of delivery helper, socioeconomic
status is the most dominant where 5,4 of mother with high socioeconomic status
with the delivery helper choose medical personnel as their delivery helper
compare with low socioeconomic status, followed by complaints during
pregnancy, history of ANC, education wife, education husband and parity.