ABSTRAKLatar belakang : Salah satu bentuk sistem bimbingan dan dukungan yang dapat diberikan dalam bentuk personal tutor atau mentor atau penasihat akademik atau pembimbing akademik (PA). Peran PA akan efektif apabila PA berkomitmen, mempunyai motivasi diri, antusias, dapat menyediakan waktu untuk mahasiswa, menjadi pendengar yang baik, dapat dipercaya dan menjaga kerahasiaan masalah yang dihadapi mahasiswa. Hubungan antara PA dan mahasiswa bimbingannya/ mentoring terjalin baik akan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan mentoring. Fakultas Kedokteran (FK) Trisakti mempunyai pengajar yang ditunjuk sebagai PA. Sayangnya FK Trisakti belum mempunyai program untuk memonitor pelaksanaan mentoring dan evaluasi juga belum pernah dilakukan pada program ini. Karakteristik PA di FK Trisakti juga belum diketahui. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian untuk melihat pelaksanaan mentoring di FK Trisakti. Penelitian ini juga akan mengetahui karakteristik PA di FK Trisakti, pemahaman peran PA oleh PA dan mahasiswa serta harapan mahasiswa terhadap peran PA dalam proses pembelajarannya. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Dari data yang dikumpulkan, peneliti juga akan mempelajari karakteristik PA yang terdapat di FK Trisakti. Informan penelitian terdiri dari 39 mahasiswa dan 10 PA di FK Trisakti. Informan mahasiswa terdiri dari angkatan 2009- 2012 FK Trisakti. Data diambil dengan wawancara mendalam pada PA dan focus group discussion pada mahasiswa. Data yang diambil dianalisis melalui tiga tahapan yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Uji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi tehnik, sumber, member check dan studi dokumentasi. Hasil : Didapatkan dalam penelitian ini beberapa tema yaitu karakteristik PA, pemahaman terhadap peran PA, kendala dalam pelaksanaan mentoring dan saran untuk meningkatkan pelaksanaan mentoring. Diskusi : Frekuensi pertemuan dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai komitmen antara PA dan mahasiswa. Semakin sering pertemuan antara PA dan mahasiswa akan lebih mendekatkan kedua belah pihak dan waktu pertemuan sebaiknya tidak terbatas ruang dan waktu. Komunikasi yang dilakukan sebaiknya adalah komunikasi langsung dan tidak langsung. Komunikasi sebaiknya bersifat dua arah sehingga terjadi pemahaman yang sama antara PA dan mahasiswa bimbingannya dan terjalin komunikasi yang efektif. Kepercayaan mahasiswa tidak terlalu tinggi terhadap PA. Sifat PA yang membuka rahasia mahasiswa bimbingannya dapat menimbulkan rasa tidak percaya. PA dan mahasiswa tidak boleh ada jarak, tidak boleh ada batasan untuk mahasiswa menghubungi PA mereka. Perbedaan gender tidak dipentingkan dalam proses mentoring. Pemahaman akan peran PA cukup baik dipahami oleh PA dibandingkan pemahaman mahasiswa. Pelatihan dan sosialisasi tentang peran PA sebaiknya dilakukan ketika seorang pengajar ditunjuk sebagai PA sehingga pemahaman mahasiswa dan pengajar akan peran PA dapat dipahami dengan baik. Sistem bimbingan dan konseling di tingkat fakultas sebaiknya dimiliki oleh setiap fakultas kedokteran. Kesimpulan : Mentor di FK Trisakti mempunyai karakteristik komitmen yang baik, komunikasi yang dilakukan secara langsung dan tidak langsung, pemberian umpan balik telah diberikan, tidak mementingkan perbedaan gender dalam proses mentoring dan kepercayaan mahasiswa terhadap PA masih rendah.
ABSTRACTBackground : One of the formation of student support and guidance would be given as a private tutorial formation or mentoring or mentor or even academic guide. The Role of mentor will be effective if they have commitment, self motivation, enthusiasm, ability to serve for the mentee in time, being a good listener, trustable, and keeping in straight all the mentees secrecy. In relationship between mentors and their mentee will be a beneficial for the succeed of mentoring process.Trisakti Medical School has not performed a program to observe the implementation of mentoring and its evaluation also has not been implemented on it. Mentor characteristic in Trisakti Medical School has not been recognized. Therefore, it is an necessary to perform a research for evaluating the mentoring process in Trisakti Medical School. This research will recognize the mentor characteristic in Trisakti Medical School. Understanding the mentor role by mentor and mentees, also mentee expectation on mentor role in learning process . Method : The type of research that had been used is qualitative with phenomenology design. Refer to data that had been collected by researcher will also learn the mentor characteristic in Trisakti Medical School. The research informant is 39 mentees and 10 mentors in Trisakti Medical School. Mentee as informant are in a period of year of study of 2009 – 2012 , basically pointed to maximal variation sampling . Data taken by indepth interview on mentor and focus group discussion on mentees. Data analyzed by three phases that include of data reduction, data serving and its summary or verification. Credible test had been performed by using triangulation technique, source, member check and documentation study. Result : Found in this research, there are subjects such as mentor characteristic, understanding of mentor role, the obstacle on conducting of mentoring and suggestion to enhance the mentoring implementation. Discussion : Counseling frequency could be guidance for measuring the commitment between mentor and mentee. As the most frequent of session between mentor and mentee as the closest they are belong to each other and counseling session would be better not to have a limitation in time. The communication should be done directly and indirectly. Communication should be performed on a-two way communication so that there is same condition in understanding between mentor and mentee for effective communication. The trust in mentor is not that high on mentee. The condition when a mentor who share out the mentee secret could be untrusted mentor. There is no gap between mentor and mentee, and no limitation for mentee to get connection to their .mentor.Gender differentiation is not so important in mentoring process. Understanding the role of mentor is well known on mentor than mentee. Training and promoting for the role of mentor should be done once a mentor is designated therefore the role of mentor is well understood. Counseling and guidance system in a level of faculty should be belong to every school of medicine. Conclusion : Mentor in medical faculty Trisakti : has a good commitemt, the communication has been done good direct and indirectly, the feedback has been given to mentees, gender differentiation in not important in mentoring process and the trust in mentor is not that high in mentee.