ABSTRAKKarya tulis ini menganalisis secara singkat beberapa metode yang umum
digunakan dalam lingkup ekonomi perpajakan yang dalam hal ini bertujuan
menentukan metode terbaik untuk mengukur tingkat penggelapan pajak di
Indonesia. Dua pendekatan, baik mikro maupun makro, akan dibahas dalam karya
tulis ini. Pendekatan mikro bertujuan menaksir tingkat penggelapan pajak dengan
menggunakan jajak pendapat secara sukarela atau menggunakan hasil audit
otoritas perpajakan. Pendekatan makro, di lain pihak, mengukur tingkat
penggelapan pajak melalui penaksiran tingkat ekonomi bawah tanah
(underground economy). Dari diskusi dalam karya tulis ini, diambil kesimpulan
bahwa metode MIMIC sebagai bagian dari pendekatan makro merupakan metode
yang paling bisa diandalkan dalam pengukuran tingkat penggelapan pajak di
Indonesia.
ABSTRACTThis paper briefly analyzes several methods in the current tax evasion literature in
order to determine the fairest method in measuring the tax evasion level in
Indonesia. Two groups of approaches, micro and macro, are discussed throughout
the paper. The former approach aims at estimating tax evasion through the use of
sample survey micro-data based on voluntary participation or the results of the
auditing activity of tax authorities. The latter approach, on the other hand,
estimates tax evasion through the size of the hidden economy. From the
discussion, the MIMIC method as a part of the macro approach appears to be the
most reasonable method for Indonesia.