ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya saing dan pertumbuhan ekspor
hasil hutan kayu Indonesia sebelum dan setelah penerapan kebijakan ACFTA.
Sebagai sebuah negara yang memiliki luas hutan yang mencapai 52 % persen luas
daratannya Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada sektor kehutanan.
Penelitian ini menggunakan metode Dynamic Revealed Comparative Advantage
dan regresi dengan data panel menggunakan 16 produk hasil hutan kayu Indonesia
dengan HS 44. Pada periode penelitian, tahun 2001-2011. Produk hasil hutan
kayu Indonesia mengalami perubahan daya saing. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada kecenderungan ekspor produk hasil hutan kayu yang relatif lebih
mentah, meningkat sementara yang mengalami hasil pengolahan lebih lanjut
cenderung menurun. Dari hasil uji statistik ACFTA berdampak negatif bagi
pertumbuhan ekspor hasil hutan kayu Indonesia secara rata-rata. Pada penelitian
ini terdapat beberapa faktor yang tak dikontrol dan mungkin mempengaruhi hasil
penelitian seperti guncangan ekonomi, berbagai larangan/pengetatan ekspor pada
kayu primer, serta shifting ekspor Indonesia dari China ke negara ASEAN yang
masuk dalam skema ACFTA yang terjadi pada periode penelitian.
ABSTRACTThis study was aimed to examine the competitive potential and the export growth
of Indonesian timber product before and after the ACFTA policy adoption. As a
country with forest area covering 52% of its total land, Indonesia has comparative
excellence in forestry sector. This study was performed using Dynamic Revealed
Comparative Advantage method and regresion with panel data of 16 Indonesian
timber products with HS 44 from 2001-2011. The results showed that export of
timber forest products that is relatively crude rose while export of further
processing decreased. From the results of statistical tests, ACFTA has a negative
impact on the growth of Indonesian timber forest products on average during the
period 2001-2011. In this study, there are several factors that are not controlled
may affect the results of the research such as various economic shocks,
ban/tightening of the primary timber exports, and shifting of the Indonesian export
from China to othe ASEAN countries in the ACFTA scheme that occurred in the
study period.