Prevalensi defisiensi vitamin D pada wanita 50 tahun ke atas di Indonesia cukup tinggi namun pemeriksaan kadar vitamin D serum sangat mahal. Oleh karena itu, diperlukan alat penyaring defisiensi vitamin D yang cukup ekonomis dan sederhana untuk dikerjakan di layanan kesehatan primer. Penelitian ini menemukan hubungan yang bermakna secara statistik antara diabetes mellitus, skor proteksi matahari, kelemahan otot ekstremitas bawah dengan defisiensi vitamin D. Berdasarkan ketiga determinan tersebut, dapat dibuat sistem skoring yang dapat digunakan untuk menyaring kelompok wanita 50 tahun ke atas yang mempunyai probabilitas besar menderita defisiensi vitamin D.
Prevalence of vitamin D deficiency in Indonesian women aged above 50 years is quite high, but serum vitamin D laboratory examination is very expensive. Therefore, simple and economic screening tool of vitamin D deficiency is required in the primary care setting. This research found a statistically significant correlation between diabetes mellitus, sun protection score, and weakness of lower extremity, with vitamin D deficiency. Based on these three determinants, a scoring system can be created to identify women aged above 50 years with high probability of having vitamin D deficiency.