Latar Belakang. Konvensional dua tutup palatoplasti akan mengakibatkan cacat lateral yang tanpa cakupan periosteal apapun. Hal ini membuat epitelisasi dari cacat lateral yang membutuhkan waktu lebih lama ( 3 - 4 minggu ). Dalam penelitian ini, penulis berhipotesis bahwa teknik dimodifikasi untuk palatoplasti dua - tutup dengan tidak mengangkat bagian lateral periosteum dengan flap, dan kemudian menerapkan madu cacat lateral yang mungkin mengakibatkan tingkat epitelisasi lebih cepat.
Metode. Tiga puluh delapan pasien dengan sumbing langit-langit akan dibagi menjadi dua kelompok dengan intervensi, dimodifikasi teknik palatoplasti dua - tutup meninggalkan periosteum lateral dengan aplikasi madu pack pada kelompok perlakuan dan konvensional palatoplasti dua - tutup dalam kontrol. Kami mengamati tingkat epitelisasi setiap dua hari setelah keluar dari rumah sakit sampai penyembuhan penuh dicapai. Kami juga documentate beberapa parameter bedah - terkait seperti : panjang operasi, kehilangan darah intraoperatif, skala nyeri pasca operasi, masa rawat inap, dan komplikasi.
Hasil. Penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dari tingkat epitelisasi antara kelompok perlakuan dengan teknik modifikasi 2,4 ( 2,0 ; 3,0 ) mm / hari dengan yang konvensional 0.7 ( 0.6, 0.8 ) mm / hari ( p < 0,001 ). Parameter bedah terkait di kedua teknik yang relatif sama.
Kesimpulan. Teknik modifikasi kami mempercepat laju epitelisasi dari cacat lateral. Ini dapat mencegah gangguan pertumbuhan rahang atas di masa depan karena penyembuhan lebih cepat mengurangi pembentukan parut dan kontraksi luka. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi bahwa teknik modifikasi ini akan menghasilkan pertumbuhan rahang atas yang lebih baik.
Background. The conventional two-flap palatoplasty will result in lateral defect without any periosteal coverage. It makes the epithelialization of the lateral defect takes longer time ( 3- 4 weeks). In this study, the authors hypothesized that the modified technique to the two-flap palatoplasty by not elevating the lateral part of the periosteum with the flap, and then apply honey to the lateral defect possibly resulting faster epithelialization rate. Methods. Thirty eight patients with cleft palate will be divided into two groups with intervention, modified two-flap palatoplasty technique leaving lateral periosteum with application honey pack in treatment group and conventional two-flap palatoplasty in control. We observe the epithelialization rate every two days after came out from hospital until full healing is achieved. We also documentate some surgical-related parameters such as: the length of operation, intraoperative blood loss, postoperative pain scale, hospitalization period, and the complications. Result. This study showed significant difference of the epithelialization rate between the group treated by the modified technique 2.4 (2.0;3.0) mm/day with the conventional ones 0.7 (0.6;0.8) mm/day (p<0.001). The surgical-related parameters in both technique were relatively same. Conclusions. Our modified technique hasten the epithelialization rate of the lateral defect. It may prevent the maxillary growth disturbances in the future because faster healing reduces the scar formation and wound contraction. Further studies are required to confirm that this modified technique will result in better maxillary growth.