Pendahuluan: LSTV merupakan anomali kongenital vertebra dengan karakteristik morfologi antara vertebra lumbal dan sakral, yang mencakup lumbalisasi dan sakralisasi. Prevalensi LSTV pada populasi umum yang dilaporkan bervariasi antara 4-37%. LSTV dipertimbangkan sebagai salah satu penyebab LBP (Low Back Pain) namun masih terdapat kontroversi mengenai implikasi klinisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara LSTV dengan derajat nyeri pada individu dengan keluhan LBP di RSUPNCM sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan diagnosis dan tatalaksana pasien LBP.
Metode: Data berupa radiografi dan derajat nyeri dengan metode NRS dikumpulkan secara konsekutif dari 116 pasien dengan keluhan LBP yang datang untuk menjalani pemeriksaan radiografi lumbosakral. Penilaian radiografi mencakup ada tidaknya LSTV dan degenerasi diskus intervertebralis. Pasien terbagi menjadi dua grup: yang memiliki LSTV dan tidak memiliki LSTV. Derajat nyeri terbagi menjadi ringan, sedang dan berat. Hubungan antara kedua grup dengan derajat nyeri dilakukan dengan uji statistik Chi Square.
Hasil: Prevalensi LSTV pada individu dengan keluhan LBP adalah 48,2% dengan LSTV yang cenderung lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara LSTV dengan derajat nyeri pada individu yang memiliki keluhan LBP. Pada penelitian ini juga didapatkan individu dengan LBP yang memiliki LSTV subtipe II dan III cenderung mengalami keluhan nyeri yang lebih berat. Sebagai tambahan, pada penelitian ini juga tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara LSTV dan degenerasi diskus intervertebralis lumbal.
Kesimpulan: LSTV pada individu yang memiliki keluhan LBP tidak berhubungan dengan derajat nyeri yang dirasakan. Penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk menentukan hubungan antara berbagai subtipe LSTV dengan derajat nyeri LBP.
Introduction: LSTV is a congenital vertebrae anomaly with characteristic morphology intermediate between the lumbar and sacral vertebrae, which includes lumbalization and sacralization. LSTV prevalence in the general population is reported to vary between 4-37 %. LSTV is considered as one of the causes of LBP, but there is still controversy about its clinical implication. This study aims to investigate the relationship between LSTV and the degree of pain in individuals with LBP complaints in RSUPNCM which is expected to optimize the diagnosis and management of LBP patients. Methods: The data consisted of radiography and degree of pain by NRS method collected consecutively from 116 patients with LBP complaints who come to undergo lumbosacral radiographs. Radiographic assessment includes the presence of LSTV and degenerative disc disease. Patients were divided into two groups: who has and does not have LSTV. The degree of pain is divided into mild, moderate and severe. Association between the two groups with the degree of pain is assessed with a Chi Square test. Results: The prevalence of LSTV in individuals with LBP complaints was 48.2 % with LSTV tended to be more common in male. There was no significant correlation between the degrees of pain in individuals with LBP complaints with LSTV. This study also found that individuals with LBP having LSTV subtypes II and III are more likely to experience severe pain. In addition, this study also found no significant relationship between LSTV and lumbar degenerative disc disease. Conclusion: LSTV in individuals with LBP complaints are not related to the degree of pain endured. However, further research can be conducted to determine the relationship between various subtypes of LSTV and degree of pain in LBP.