[Penelitian ini membahas relasi negara (pemerintah kota DKI Jakarta) dan swasta
(Suez Environment yang diwakili Mercy Corps) dalam menjalankan layanan sanitasi/
fasilitas limbah cair bagi warga RW 6, Kelurahan Kalideres, Jakarta. Pemerintah
DKI Jakarta belum bisa memberikan pelayanan sanitasi pada warga Jakarta. Alasanya
karena cakupan layanan sewerage hanya mencakup 3% daerah DKI Jakarta (di luar
pulau seribu). Warga di 97% daerah sisanya harus memenuhi sendiri fasilitas
sanitasinya dengan tangki septik. Pemerintah masih belum memberikan prioritas pada
layanan limbah cair. Lebih lanjut lagi mereka kekurangan sumber daya untuk
memberikan layanan yang layak pada seluruh warga Jakarta. Akibatnya swasta
masuk pada layanan limbah cair, meski swasta juga ternyata membawa
kepentinganya sendiri. Penulis menggunakan teori Urban Regime dan konsep Public
Private Partnership untuk membahas hasil penelitian., This research explains about relation between state (Jakarta municipal) and private
(Suez Environment represented by Mercy Corps) in managing sanitation/ wastewater
facility for resident in RW 6, Kelurahan Kalideres, Jakarta. Jakarta municipal can not
give basic service of sanitation to Jakarta resident since sewerage coverage only
covers 3% of Jakarta area. Resident in 97% of the rest area has to establish their own
sanitation/ wastewaster facility with septic tank. The government has not taken
priority to wastewater service. Moreover the government also lacks of resources to
give wastewater service to all of Jakarta resident. Consequently, private could
participate in managing wastewater system, although private has its own interest. The
writer uses Urban Regime theory and concepts of Public Private Partnership to
examine this phenomenon.]