UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Peran Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia dalam menghadapi quantitative easing beserta dampak quantitative easing terhadap perekonomian Indonesia = The role of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and Bank of Indonesia in facing quantitative easing and the effect of quantitative easing to the Indonesian economy

(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014)

 Abstrak

[ The end of the 2008 global financial crisis which caused the lagging of
economic growth especially to the developed countries, motivated the central
banks of developed nations to take non conventional monetary measures in the
form of quantitative easing. Along with the implementation of quantitative easing,
a few Indonesian economic indicators tend to show a hike tll the end of June
2013, where the indicators showed a decline following the announcement of the
tapering-off of the quantitative easing policy in the United States by the Governor
of the Federal Reserve.
The analysis has shown that there is a positive direct correlation between
quantitative easing and the indicator of Indonesian economy, namely the Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG), Real Effective Exchange Rate, and the reserves.
Meanwhile, there is a positive yet very weak interaction between the indirect
correlation of quantitative easing with capital flows.
To date, The Indonesian Ministry of Finance and Bank of Indonesia are
less anticipative towards the quantitative easing policy, which is shown by the
lack of any specific policies concerning the quantitative easing itself. The policies
implemented by both parties are more of a responsive nature, where such policies
are only executed when there is an economic market shock., Berakhirnya krisis keuangan global tahun 2008 yang menyebabkan
perlambatan pertumbuhan ekonomi khususnya pada negara-negara maju membuat
bank sentral negara-negara maju tersebut mengambil tindakan kebijakan moneter
non konvensional atau quantitative easing. Seiring dengan penerapan quantitative
easing tersebut, beberapa indikator perekonomian Indonesia cenderung
mengalami peningkatan hingga akhirnya pada bulan Juni 2013 indikator
perekonomian tersebut mulai menurun paska pengumuman rencana
pemberhentian (ttapering) kebijakan quantitative easing Amerika Serikat.
Analisis ini menemukan bahwa terdapat korelasi langsung yang positif
antara quantitative easing dengan indikator perekonomian Indonesia, yakni
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Real Effective Exchange Rate, dan
cadangan devisa. Korelasi positif yang signifikan ditemukan antara quantitative
easing dengan IHSG dan cadangan devisa. Sedangkan korelasi tidak langsung
yang dilihat melalui korelasi antara quantitative easing dengan aliran modal
menunjukan hubungan yang positif namun sangat lemah.
Kementerian Keuangan RI dan Bank Indonesia kurang antisipatif dalam
menghadapi quantitative easing selama ini, hal ini ditunjukkan dengan tidak
adanya kebijakan-kebijakan khusus terkait quantitative easing. Kebijakan yang
diterapkan oleh keduanya hanya bersifat responsif ketika tejadi gejolak
perekonomian dalam pasar.]

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Brena Dwita Budiarti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-Pdf
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xiii, 84 hlm. : ill. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20367398
Cover