Pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat membuat masyarakat memberikan perhatian lebih dalam hal estetika gigi. Konsep proporsi terbaru yang digunakan sebagai panduan estetika di Negara Barat adalah Recurring Esthetic Dental (RED) proportion oleh Daniel Ward. Untuk mengetahui apakah konsep Recurring Esthetic Dental (RED) proportion dapat diterapkan pada ras Deutro Melayu, dilakukan pencetakan rahang atas, pengukuran lebar mesio distal dan tinggi gigi anterior rahang atas tampak frontal, kemudian penghitungan proporsi lebar gigi anterior rahang atas pada mahasiswa FKG UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep Recurring Esthetic Dental (RED) proportion tidak dapat diterapkan pada ras Deutro Melayu karena proporsi RED yang ditemukan berbeda.
The increasing of public knowledge makes people give more attention to dental esthetics. The new concept that used as esthetics guide in Western countries is Recurring Esthetic Dental (RED) proportion by Daniel Ward. To determine whether this concept can be applied to Deutro Melayu Race, maxillary impression was taken, mesio distal width and height of the anterior teeth looked frontal were measured, then width proportions of the anterior teeth were calculated among dental students at University of Indonesia. The result showed that the concept of RED proportion can’t be applied to Deutro Melayu race because RED proportions found were different.